Penggunaan merkuri dilarang oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan seharusnya tidak digunakan sebagai pemutih oleh dokter, sementara hidrokuinon harus digunakan dengan pengawasan dokter.
Dalam hal pemberian resep oleh dokter kulit atau dokter estetik sekalipun, krim mengandung hidrokuinon umumnya dikombinasikan dengan bahan lain untuk mengurangi potensi efek sampingnya dan di kontrol durasi pemakaiannya.
"Tapi kerap kali kita temukan di krim yang di jual gelap, online, tidak memiliki sertifikasi BPOM mengandung hydroquinone, tidak sedikit pasien datang akibat efek samping karena penggunaan ingredients tersebut secara abusive," ungkap Arini kepada Kompas.com, Senin (18/01/2021).
Ada beragam kondisi kulit yang mungkin terjadi ketika seseorang menggunakan produk kosmetik dengan kandungan berbahaya.
Efek samping penggunaan produk mengandung steroid, misalnya, daapt menyebabkan pelebaran pembuluh darah wajah, jerawat, hipopigmentasi (bercak putih), dan lainnya.
Sementara penggunaan produk mengandung hidrokuinon secara tidak tepat dapat menimbulkan iritasi, eritema (kemerahan di wajah terutama ketika terkena sinar matahar), depigmentasi confetti like (bercak putih pada kulit dengan pola menyerupai confetti), dan lainnya.
Baca Juga: Dampak Buruk Penggunaan Skincare Abal-abal, Mau Glowing Malah Bikin Pusing!
Lalu, apakah efek samping yang muncul akibat penggunaan produk kosmetik abal-abal masih dapat disembuhkan?
Hal itu ternyata bergantung pada efek samping yang ditimbulkan.
"Kalau efek sampingnya alergi atau iritasi, seperti merah, perih, gatal, umumnya dapat disembuhkan apabila mendapatkan penanganan yang tepat dan hanya bersifat sementara," papar Arini.
Namun, efek samping lain seperti kanker, gangguan janin (bila produk digunakan oleh ibu hamil) dan okronosis (pigmentasi kulit) akan sulit untuk ditangani.
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
KOMENTAR