Masyarakat Mediterian mengikuti pola diet dengan mengonsumsi protein rendah lemak seperti daging ayam atau ikan.
Menurut hipotesa Hernez, antioksidan dalam makanan ini mungkin terikat ke partikel HDL dan melindungi mereka dari berbagai jenis serangan jantung.
Karena HDL terlindungi, maka fungsi biologisnya lebih efisien.
Kolesterol jahat (LDL) dalam arteri pembuluh darah menurun drastis, bahkan hilang semua.
Tingkat tingginya LDL berisiko pada penyakit jantung.
Untuk meyakinkan risetnya, Hernaez dan rekan-rekannya mengambil sampel dari 296 orang dewasa tua rata-rata berusia 66 tahun.
Para relawan adalah kelompok berisiko terhadap penyakit jantung serta pembuluh darah.
Mereka kemudian dibagi menjadi 2 kelompok, dan menjalani diet sebagai berikut:
Kelompok 1. Diet Mediterania: menambahkan satu liter minyak zaitun ekstra virgin setiap minggunya.
Kelompok 2. Diet Mediterania dengan tambahan 30 gram kacang-kacangan sehari atau diet rendah lemak.
Selama setahun pola diet mereka dipantau.
Baca Juga: Tanpa Diet Bisa Turun 10 Kg, Ini Rutinitas yang Ampuh Membakar Lemak di Tubuh
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
KOMENTAR