Stylo Indonesia - Stylovers, sudah tahukah kamu apa saja gejala autoimun kulit yang perlu diwaspadai?
Gejala autoimun kulit ini penting diketahui agar kita bisa lebih waspada terhadap kesehatan kulit.
Dengan mengetahui gejala autoimun kulit, Stylovers bisa mengenalinya sejak dini dan mengatasinya.
Dilansir dari tribunnews.com, dr. Amelia Soebyanto, Sp.DV seorang dokter spesialis kulit dan kelamin dari Klinik Pramudia menjelaskan mengenai gejala autoimun kulit.
Yuk, simak penjelasan mengenai gejala autoimun kulit menurut dokter spesialis kulit dan kelamin berikut ini!
Kesadaran masyarakat terhadap penyakit autoimun kulit seperti vitiligo, psoriasis, hingga urtikaria atau biduran belakangan semakin meningkat.
Menurut dr. Amelia, umumnya gejala autoimun kulit ini menunjukkan adanya bercak kemerahan maupun putih yang tidak hanya terjadi pada permukaan kulit, tetapi juga pada rambut dan kuku.
"Kadang disertai dengan lepuhan dan keterlibatan mukosa seperti mukosa mulut, mata, maupun kelamin," jelas dr. Amelia.
Penyakit autoimun kulit merupakan penyakit yang cenderung bersifat kronis jangka panjang dan sifatnya kambuhan.
Namun, dr. Amelia menegaskan bahwa penyakit autoimun kulit bukanlah penyakit yang menular.
Meski begitu, penyakit autoimun kulit ini bisa dialami seseorang karena didukung faktor genetik dari keluarganya yang memiliki penyakit serupa.
Faktor genetik ini merupakan faktor internal yang tidak bisa dimodifikasi.
Baca Juga: Penyebab Pitak di Kepala Orang Dewasa, Simak Penjelasan dari Ahli Dermatologi
Namun, penyakit autoimun kulit juga bisa disebabkan oleh faktor eksternal yaitu gaya hidup.
Sehingga, jika seseorang menerapkan pola hidup sehat, maka ia bisa saja terhindar dari penyakit autoimun kulit ini.
"Secara eksternal, autoimun kulit ini bisa terjadi akibat faktor lingkungan seperti infeksi, obat-obatan, merokok, obesitas, dan pajanan sinar UV yang berlebihan," jelas dr. Amelia.
Ketika seseorang mengalami autoimun, sistem kekebalan tubuhnya akan mengenali sel tubuhnya sendiri sebagai benda asing dan berusaha untuk menyingkirkannya.
Penyakit autoimun dapat menyerang berbagai organ, termasuk sendi dan otot serta jaringan tubuh lainnya.
Nah, salah satu jaringan yang sering terkena gangguan autoimun adalah kulit.
Ada banyak jenis kondisi autoimun kulit, masing-masing memiliki keunikan terkait gejala yang ditimbulkan, penyebab spesifik, faktor risiko, serta cara diagnosis dan pengobatannya.
Namun, yang perlu diingat adalah autoimun kulit ini dapat mempengaruhi kualitas hidup penderitanya, karena penyakit ini merupakan penyakit yang bersifat kronis jangka panjang dan kambuhan.
Baca Juga: Ahli Ungkap Bulu Mata Rontok Bukan Pertanda Rindu, Ternyata Ini Fakta Sebenarnya!
Pengobatannya pun hanya bisa dilakukan untuk mengatasi peradangan dan mengendalikan sistem imun yang terlalu aktif, tidak dapat menyembuhkan total.
Oleh sebab itu, jika Stylovers mengalami gejala seperti autoimun kulit, sebaiknya segera berobat ke dokter spesialis kulit dan kelamin, ya!
Nah, itu dia Stylovers penjelasan mengenai gejala autoimun kulit menurut dokter spesialis kulit dan kelamin. Yuk, jaga kesehatan kulit dan tubuhmu! (*)
#SemuaBisaCantik
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
Garis Poetih Raya Festival 2025, Ivan Gunawan dan Para Desainer Siap Bawakan 350 Koleksi
KOMENTAR