Stylo Indonesia - Pasien positif covid-19 dengan tanpa gejala atau bergejala ringan disarankan untuk melakukan isolasi mandiri.
Pasien covid-19 perlu menjalankan isolasi mandiri atau isoman setidaknya 10 sampai 14 hari.
Namun yang menjadi pertanyaan adalah, apakah setelah selesai isoman pasien covid-19 perlu melakukan PCR?
Ada sebagian pendapat yang menyatakan selesai isoman karena Covid-19 perlu PCR ulang.
Tujuannya untuk memastikan apakah sudha sembuh atau bebas alias negatif Covid-19 atau masih positif.
Tapi menurut dokter dari RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, dr. Samuel Pola Karta Sembiring, selesai isoman tidak perlu lagi menjalani PCR.
Dokter Samuel berpendapat seperti itu tentu ada lasan ilmiahnya, yang bisa dipertanggung jawabkan.
Alasan dari dr. Samuel mengatakan selsai isolasi mandiri tidka perlu lagi PCR disampaikannya melalui unggahan di akun instagramnya.
"PCR sangat sensitif, sehingga mampu mendeteksi materi genetik virus SARS CoV2 yang masih aktif maupun yang sudah menjadi bangkai," tulisnya dalam unggahan akun @doktersam.
Dalam unggahannya pun dr. Samuel menjelaskan jika virus akan hidup di dalam tubuh tidak lebih dari 10 hari sejak gejala muncul.
Jika dirata-rata, kurang lebih hanya 7-9 hari.
Baca Juga: Waspada! 12 Penyebab Sesak Napas, Tak Kalah Berbahaya dari Covid-19
Tapi ingat, untuk beberapa kondisi "virus ini bisa bertahan cukup lama (lebih 10 hari). Biasanya terjadi pada covid-19 derajat berat juga pasien dengan penyakit imunitas yang jelek (contohnya HIV)," tulisnya.
Kondisi ini, jika pasien menjalankan isoman, merupakan tindakan yang tidak efektif.
Lalu dr. Samuel menggunakan informasi dari CDC. "Menurut CDC, PCR bisa saja masih positif setelah isoman bahkan hingga 3 bulan kemudian. Padahal sudah tidak menular lagi," tulisnya.
Lain halnya jika pada kasus covid-19 yang berat atau kritis. Dalam kondisi ini dipertimbangkan untuk tes PCR ulang.
Tapi bagi pasien isoman yang tanpa gejala juga gejela ringan, usai isoman selasi lalu PCR ulang, tidak banyak manfaatnya.
Pasalnya, kalau pun hasilnya positif, maka tetap tidak mengubah keputusan status selesai isolasi.
Selain itu, dr. Samuel pun mengatakan, "Kerugian Biaya PCR yang tidak murah. Dapat memicu stres karena hasil masih positf. Padahal itu hanya menandakan sisa bangkai virus saja," tulisnya.
Karenanya dr. Samuel menegaskan, setelah melakukan isolasi mandiri pada gejala ringan dan sedang, maka risiko penularan dianggap sudah sangat minim.
Baca Juga: Daftar Obat Batuk untuk Pasien Covid-19 dengan Izin BPOM, Apa Saja?
Sebab hasil studi menyebutkan bahwa virus yang ada sudah tidak aktif lagi.
Penting juga dicatat, "Sebenarnya, tanpa harus PCR negatif, seseorang sudah layak kembali bekerja dengan syarat berikut: Sudah menyelesaikan masa isolasi, Kondisi sudah dinilai dan dinyatakan layak bekerja kembali oleh dokter, dan Harus tetap patuh pada protokol kesehatan ketika kembali bekerja," paparnya. (Stylo Indonesia)
(*)
Artikel ini sudah tayang di GridHealth.id dengan judul Selesai Isoman Karena Covid-19 Tak Perlu Lagi PCR, Ini Alasannya
Penulis: Gazali Solahuddin,Gabriela Stefani
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
Cara Benar Membersihkan Dispenser Agar Kualitas Air Minum Terjaga, Mama Milenial Wajib Tahu!
KOMENTAR