1. Teh Hijau
Teh hijau mengandung katekin dan senyawa antioksidan lainnya yang dapat membantu menurunkan LDL "jahat" dan kadar kolesterol total.
Dalam sebuah studi berjudul “Preventive role of green tea catechins from obesity and related disorders especially hypercholesterolemia and hyperglycemia”, para ilmuwan memberi tikus air minum yang diresapi dengan katekin dan epigallocatechin gallate, antioksidan bermanfaat lainnya dalam teh hijau.
Setelah 56 hari, para ilmuwan melihat kadar kolesterol dan LDL "buruk" telah berkurang sekitar 14,4 persen dan 30,4 persen pada dua kelompok tikus yang diberi diet tinggi kolesterol.
Baca Juga: Asyik Menyantap Opor Saat Lebaran? Eits, Waspada Kolesterol Tinggi!
Teh hitam juga dapat berdampak positif pada kolesterol, tetapi pada tingkat yang lebih rendah daripada teh hijau.
2. Susu Kedelai
Kedelai rendah lemak jenuh. Mengganti krim atau produk susu berlemak tinggi dengan susu kedelai atau krimer dapat membantu mengurangi atau mengelola kadar kolesterol.
Food and Drug Administration (FDA) merekomendasikan untuk mengonsumsi 25 gram (g) protein kedelai per hari untuk mengurangi lemak jenuh dan kolesterol.
Otoritas lain merekomendasikan untuk mengonsumsi 2-3 porsi makanan atau minuman berbahan dasar kedelai setiap hari.
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
Gaya Anggun Cantik Tiara Andini Saat Raih Penghargaan Indonesian Music Awards 2024
KOMENTAR