Stylo Indonesia - Belum lama ini, kandungan hidrokuinon dalam skincare banyak menjadi sorotan publik.
Hal ini lantaran pemakaian skincare hidrokuinon secara asal-asalan ini ternyata berisiko timbul kulit perih, merah-merah, dan gatal.
Apalagi jika pemakaian skincare hidrokuinon asal-asalan digunakan secara jangka panjang, dapat menimbulkan efek samping yang lebih parah.
Dilansir Stylo Indonesia dari Kompas.com, pemaparan dari Dr Arini Astasari Widodo, SpKK, pemakaian hidrokuinon adalah kandungan yang memerlukan pengawasan dokter jika digunakan.
Maka dari itu Stylovers, Badan Pengawas Obat dan Makanan ( BPOM) memasukkannya ke dalam kategori obat, bukan kosmetik, sehingga tidak tersedia di pasaran.
"Pada batasan tertentu aman untuk digunakan, biasanya penggunaan maksimal kurang dari enam bulan dengan konsentrasi yang masih dalam batas aman," ungkap Arini kepada Kompas.com, Senin (18/1/2021).
Arini menambahkan, berdasarkan peraturan BPOM yang telah ditetapkan, produk mengandung hidrokuinon yang dijual bebas sebagai bahan kosmetik hanya boleh digunakan salah satunya untuk bahan pengoksidasi warna pada pewarna rambut, dengan ketentuan kadar maksimum sebesar 0.3 persen dan untuk kuku artifisial dengan kadar maksimum sebesar 0,02 persen setelah pencampuran sebelum digunakan.
Tak hanya itu, pemakaian krim mengandung hidrokuinon juga hanya boleh digunakan oleh tenaga profesional.
Sementara untuk produk krim pemutih wajah yang dijual bebas, seharusnya hidrokuinon tidak digunakan.
"Tapi, kerap kali kita temukan di krim yang dijual gelap, online, tidak memiliki sertifikasi BPOM mengandung hydroquinone, tidak sedikit pasien datang akibat efek samping karena penggunaan ingredients tersebut secara abusive," katanya.
Nah Stylovers, ternyata begitu banyak efek samping yang ditimbulkan akibat pemakaian produk obat bebas atau kosmetik pemutih kulit mengandung hidrokuinon membuat sejumlah negara, seperti Jepang, Kanada, Australia, Inggris, dan Uni Eropa, melarang pemakaian hidrokuinon sebagai pemutih atau pencerah kulit.
Dari segi pemberian resep oleh dokter kulit atau dokter estetik sekalipun, krim mengandung hidrokuinon umumnya dikombinasikan dengan bahan lain untuk mengurangi potensi efek sampingnya dan dikontrol durasi pemakaiannya.
Konsentrasi hidrokuinon yang digunakan di dalam racikan skincare ini pun umumnya tidak terlampau tinggi.
Baca Juga: Cara Mudah Mengatasi Permasalahan Jeans Hanya Pakai Karet Gelang!
Adapun efek samping yang dapat ditimbulkan setelah pemakaian produk kecantikan mengandung hidrokuinon, antara lain:
- Iritasi (dengan gejala kulit perih, merah, dan kadang terasa gatal)
- Eritema (kemerahan pada wajah, terutama jika terkena sinar matahari)
- Leukoderma atau depigmentasi confetti like (bercak putih pada kulit dengan pola menyerupai confetti)
Baca Juga: Jahe Punya 4 Khasiat Tersembunyi untuk Kecantikan, Salah Satunya Bikin Kulit Glowing!
- Okronis eksogen
Nah Stylovers, itulah penjelasan mengenai bahaya pemakaian skincare mengandung hidrokuinon secara asal yang berakibat fatal pada kondisi kulit wajah. (*) Cece/Stylo
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jangan Asal Gunakan Produk Mengandung Hidrokuinon, Ini Akibatnya", Editor : Nabilla Tashandra
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
Inovasi Terbaru Penanganan Jerawat: Peluncuran Buku Pedoman dan Teknologi AI oleh PERDOSKI & KSDKI dengan Dukungan La Roche Posay
KOMENTAR