Stylo Indonesia - Stylovers pastinya sudah tak asing dengan salah satu jenis garment ini yaitu korset.
Korset sangat dikenal bagi perempuan karena biasa digunakan untuk membuat penampilan lebih langsing.
Korset biasanya digunakan di dalam pakaian, namun kini perkembangan gaya fashion telah memunculkan sejumlah model korset yang bisa digunakan sebagai pakaian.
Korset juga seringkali dikaitkan dengan kondisi tertentu, misalnya digunakan oleh para perempuan yang baru melahirkan atau untuk yang ingin melangsingkan penampilan.
Belakangan menjadi tren lagi, inilah sejarah korset bagi perempuan dilansir dari Bellatory.
Korset dianggap sebagai alat penting untuk membuat perempuan tampak lebih menarik dengan lekuk tubuh yang lebih menonjol.
Di saat bersamaan, korset adalah alat yang menyiksa dan sering menyebabkan perempuan pingsan dan mungkin mengubah bentuk tubuh mereka.
Tak heran jika perempuan di zaman dulu sering kali menepi ke kamar tidurnya di tengah hari untuk melepas pakaian dan berbaring sejenak.
Saat mengenakan korset, pinggang menjadi mungil, dan membuat tubuh perempuan terlihat lebih menggairahkan.
Sisi negatif dari korset adalah menyebabkan perempuan bernapas hanya dengan bagian atas paru-paru, yang menyebabkan napas yang tidak teratur dan berat.
Korset biasanya dibuat dari bahan yang fleksibel kemudian dikuatkan dengan tulang yang dimasukkan ke saluran yang dijahit pada kain tersebut.
Sebagian korset saat ini dibuat untuk fashion dan memberikan perempuan lebih banyak daya tarik seksual, tetapi tentunya korset zaman sekarang tidak seketat korset di masa lalu.
Terkadang, untuk alasan kesehatan dan sebagai penopang tubuh, ada korset medis yang dibuat sesuai bentuk tubuh individu yang memakainya.
Pada abad ke-19, tulang yang menegakkan korset terbuat dari tulang gajah, rusa, atau tulang paus.
Gading, kayu, atau tongkat juga digunakan, tetapi tidak sesering itu. Lalu ada tulang rusuk atau penahan logam yang benar-benar membuat korset menjadi kaku.
Bahkan pada akhir abad ke-16, ada korset yang sepenuhnya terbuat dari besi. Wah, bayangkan betapa beratnya!
Seolah-olah tulang rusuk sebagai penegak korset tidak cukup, korset juga memiliki tali dari atas ke bawah.
Setelah perempuan mengenakan korset, tali ini dikencangkan dengan hati-hati hingga pinggangnya sangat mengecil, terkadang sampai hanya selebar 35 cm.
Penyanyi dan aktris Polaire Émilie Marie Bouchaud di akhir tahun 1800-an terkenal dengan pinggang mungilnya yang hanya selebar 35 cm karena memakai korset yang ketat.
Beberapa ahli menghubungkan penemuan korset dengan Catherine de 'Medici, istri Raja Henry II dari Prancis.
Meski diperdebatkan, Catherine memang diketahui melarang perempuan berpinggang lebar ketika menghadiri pengadilan selama tahun 1550-an.
Pada awal abad ke-16, korset mulai dikenal dan pada awalnya hanya digunakan oleh perempuan bangsawan.
Nah, itu dia Stylovers sejarah korset yang dikenal bisa mempercantik penampilan meski dengan cara yang menyiksa bagi perempuan.
Untungnya di zaman modern ini, semakin banyak korset yang tersedia sudah diciptakan dari bahan yang nyaman dan tak ada lagi tuntutan untuk tampil dengan ukuran pinggang yang sangat mungil! (*)
Garis Poetih Raya Festival 2025, Ivan Gunawan dan Para Desainer Siap Bawakan 350 Koleksi
KOMENTAR