Kolaborasi Stylo Indonesia X id.derms
Stylo Indonesia - Pernahkah Stylovers mendengar mitos bahwa panu disebabkan oleh faktor keturanan?
Beberapa orang menganggap bahwa panu disebabkan oleh faktor keturunan.
Lantas, benarkah anggapan bahwa panu disebabkan oleh faktor keturunan?
Baca Juga: Penyebab Panu Tiba-tiba Muncul Usai Berenang Menurut Dermatolog, Jangan Sampai Terjadi di Kamu!
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kali ini Stylo Indonesia telah punya faktanya dari seorang dermatolog yang juga tergabung dalam komunitas id.derms.
Sebagai informasi, id.derms merupakan sebuah komunitas yang beranggotakan dermatolog kenamaan dari sejumlah kota besar di Tanah Air.
Salah satunya adalah dr. Indah Widyasari, SpKK yang akan membahas tuntas soal kesehatan dan kecantikan kulit tubuh untuk Stylovers.
Kepada Stylo Indonesia, dokter Indah menjelaskan bahwa panu tidak ada hubungannya dengan faktor keturunan seseorang.
"Untuk infeksi jamur pada PV/panu, secara spesifik tidak ada hubungannya dengan keturunan," katanya saat diwawancarai Stylo Indonesia lewat WhatsApp beberapa waktu lalu.
Baca Juga: 4 Cara Ampuh Menghilangkan Panu, Bisa Pakai Shampo Antiketombe Juga?
Meski begitu, dermatolog lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini juga menjelaskan bahwa faktor keringat seseorang juga berpengaruh pada munculnya panu.
"Namun, bila seseorang memiliki risiko suka berkeringat berlebih (hiperhidrosis) yang dapat merupakan faktor keturunan, akibatnya akan meningkatkan risiko terjadinya panu ini, tentu ini bukan hal utama dan tetap melihat faktor
penyebab utama lain," jelasnya.
Dokter Indah juga menjelaskan bahwa usia seseorang juga bisa memengaruhi munculnya panu di kulit.
""Terdapat kerentanan sesuai usia, yakni PV lebih banyak ditemukan pada remaja dan dewasa muda," kata dokter Indah.
Tak dipungkiri, keturunan juga jadi penyebab munculnya panu di kulit, namun tak semua orang mengalami hal tersebut ya, Stylovers.
"Pada pytiriasis alba yang didapati pada penderita DA, memang dermatitis atopik salah satu penyebabnya adalah genetik, dimana terdapat gangguan dari sawar kulit sehingga sering mencetuskan reaksi peradangan kulit," jelas dokter Indah. (*)
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
Tika Gilang, Geluti Dunia Marketing dan Branding Hingga Jadi Kandidat PhD Lancaster University
KOMENTAR