Dokter Indah menjelaskan bahwa panu dengan istilah medis Pytiriasis Versicolor (PV) merupakan infeksi kulit yang disebabkan oleh flora normal kulit bernama jamur Malasezzia, dimana faktor kelembaban lingkungan yg tinggi serta oklusi berlebihan oleh keringat pada kulit merupakan risiko terjadinya panu ini.
"Gambarannya berupa bercak warna putih atau kecoklatan disertai sisik halus dengan gatal ringan terutama saat berkeringat," ungkap dokter Indah yang diwawancarai Stylo Indonesia lewat WhatsApp, Senin (08/02/2021).
Panu dapat muncul di area badan baik di perut, punggung, dada, maupun leher atau area manapun yang tertutup dan berkontak lama dengan keringat.
Baca Juga: Pria Aktif Lebih Rentan Alami Masalah Jerawat dan Panu, Ternyata Cara Mengatasinya Gampang Banget!
Dermatolog jebolan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini juga menjelaskan bahwa faktor risiko terjadinya panu sebetulnya karena kelembaban berlebih.
"Misalnya saat seseorang sehari-hari bekerja
berada di ruangan tertutup dan kulit selalu terpapar keringat berlebih dalam waktu lama tanpa didukung perawatan kulit yang baik misalnya mengeringkan keringat atau berganti baju akibatnya meningkatkan risiko
peradangan kulit akibat jamur Malasezzia ini," katanya.
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
Tika Gilang, Geluti Dunia Marketing dan Branding Hingga Jadi Kandidat PhD Lancaster University
KOMENTAR