Dengan USD 10,000 yang ia pinjam dari suaminya, Nancye Radmin ingin memulai bisnisnya sendiri berupa butik yang menjual pakaian kelas atas yang bisa ia kenakan.
Pada tahun 1977 ia membuka The Forgotten Woman di 888 Lexington Avenue, dekat 66th Street, di daerah Upper East Side yang terkenal sebagai area modis.
Nama toko tersebut berarti ‘Perempuan yang Terlupakan’ mencerminkan para pelanggannya, perempuan dengan ukuran lebih besar yang seringkali dilupakan oleh para perancang busana dan budaya.
Pada tahun 1991, Nancye Radmin sudah memiliki 25 cabang toko di seluruh negeri, dengan penjualan tahunan sebesar USD 40 juta.
“Orang-orang lupa bahwa perempuan yang lebih dewasa dan lebih besar biasanya menjalani kehidupan sosial yang penuh gaya,” katanya kepada The New York Times pada tahun 1983.
Baca Juga: Perkembangan Industri Fashion Plus Size, Market yang Luas Namun Kerap Dipandang Sebelah Mata
“Mereka sudah menjadi ibu dari mempelai wanita saat anaknya menikah, pergi ke makan malam formal dengan suaminya yang sukses, dan mereka bisa memakai manik-manik dan warna-warna cerah yang mungkin membuat perempuan kecil kewalahan,” jelasnya.
Saat ini, industri pakaian plus size tentunya sudah berkembang pesat. Menurut firma riset pasar Statista, pasar pakaian plus size perempuan bernilai USD 9,8 miliar pada 2019.
Namun di akhir tahun 1970-an, konsep fashion plus size masih menjadi sebuah anomali.
Namun, butik Nancye Radmin menjadi suara tentang konsep penerimaan tubuh atau body acceptance, yang menjadi salah satu gerakan pembebasan perempuan di masa itu.
KOMENTAR