Namun, mawar yang digunakan untuk membuat selai bukanlah mawar yang sama dengan yang digunakan untuk membuat parfum.
Mawar ini berasal dari semak yang sama, tetapi akan dipanen nanti di akhir bulan.
Perbedaan waktu yang tampaknya kecil, perbedaan waktu dua minggu saja bisa menghasilkan mawar du mai yang lebih pedas dan lebih dalam, dan lebih baik untuk dibuat parfum.
Mawar-mawar ini hanya panen satu kali dalam setahun yaitu di bulan Mei, setelah 11 bulan persiapan intensif.
Alasan Dior memilih rose du mai Janody adalah karena, sesuai dengan reputasinya, bunga dari wilayah Grasse memang istimewa.
Baca Juga: Rekomendasi Air Mawar Murah di Bawah 30 Ribu Rupiah, Bikin Kulit Halus dan Glowing!
Kebanyakan brand parfum terkenal lainnya seperti Chanel dan Guerlain juga mendapatkan melati dan mawar du mai dari daerah ini.
Alasan utama perbedaan kualitas bunga di arena ini adalah stres yang dialami oleh tanaman.
“Kami berada di Cote d’Azur,” jelas Janody.
“Sering kali cuacanya bagus, tapi kondisinya agak sulit bagi tanaman. Di musim panas, cuacanya agak terlalu hangat. Di musim dingin, cuacanya sedikit terlalu dingin. Terkadang terlalu hujan dan setelah itu terlalu kering. Jika stress yang dialami tanaman bisa ditekan, ia akan memproduksi banyak bunga dan banyak wewangian karena ia perlu menangkap banyak serangga untuk berkembang biak. Kami tidak terlalu memaksa tanaman-tanaman ini, hanya apa yang diperlukan untuk mendorong tanaman ini melakukan yang terbaik,” ujarnya.
Nah, itu dia Stylovers proses pemetikan bunga mawar untuk membuat parfum mewah ternama di dunia. Menarik, bukan? (*)
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
KOMENTAR