Stylo Indonesia - Eksim ditandai dengan Kulit gatal, kemerahan, sensitif, bersisik dan berbintil-bintil
Eksim merupakan salah satu turunan dari penyakit peradangan kulit yang disebut dermatitis.
Masyarakat biasanya membedakan eksim menjadi dua jenis berdasarkan kondisi kulit dan bentuk lukanya yaitu eksim kering dan eksim basah.
Kedua kondisi penyakit kulit tersebut dipicu oleh faktor dan memiliki cara penanganan yang berbeda.
Hal ini akhirnya menimbulkan pertanyaan banyak orang sebenarnya apa saja perbedaan eksim kering dan eksim basah serta cara mengatasinya dengan tepat.
Nah, kali ini Stylo akan memberitahu Stylovers perbedaan eksim kering dan eksim basah serta cara mengatasinya dengan tepat.
Cari tahu yuk, Stylovers!
Baca Juga: Jangan Panik, Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasi Eksim Sesuai Tingkat Keparahan dengan Tepat
Dilansir dari alodokter.com, eksim kering atau eksim atopik ditandai dengan kulit yang terasa gatal terus menerus, terutama pada malam hari.
Tak hanya itu, eksim kering juga memicu munculnya ruam di beberapa bagian tubuh, terutama di tangan, kaki, pergelangan kaki, pergelangan tangan, leher, dada, kelopak mata, lekuk siku dan lutut, wajah serta kulit kepala.
Penderita eksim kering juga mungkin mengalami gejala seperti kulit menjadi lebih tebal dan pecah-pecah, kulit kering dan bersisik, ketombe yang susah hilang, kulit bengkak atau muncul benjolan kecil berisi cairan dan dapat pecah kapan saja, terutama jika digaruk.
Munculnya eksim kering dapat dipicu oleh beberapa faktor seperti alergi, misalnya terhadap debu, makanan, serbuk sari, polusi, atau bulu hewan.
Kebiasaan mandi terlalu lama, sering berkeringat, kulit terpapar cuaca kering dan dingin dan kebiasaan menggaruk juga merupakan faktor penyebab munculnya eksim kering.
Menggunakan pakaian yang terbuat dari bahan sintetis atau wol, penggunaan sabun dan pembersih yang berbahan detergen dan zat kimia keras dan stres juga dapat memicunya.
Cara mengatasi eksim kering yang bisa dilakukan di rumah antara lain hindari menggaruk karena kuman dari jari tangan bisa menyebabkan infeksi kulit yang dapat memperparah eksim kering.
Sebagai alternatif untuk mengatasi gatal, kompres dengan air dingin pada kulit yang terasa gatal selama 10-15 menit dan diulang sebanyak 2-3 kali sehari.
Selanjutnya, gunakan pelembap mengandung bahan alami seperti lidah buaya, madu, atau beeswax dan berlabel hypoallergenic.
Hindari mandi terlalu lama karena dapat menyebabkan memicu munculnya eksim kering.
Saat mandi, gunakan sabun berbahan lembut yang tidak mengandung pewarna, pewangi maupun zat antibakteri yang dapat membuat kulit iritasi.
Baca Juga: 5 Cara Memanfaatkan Skincare Nggak Cocok Agar Tidak Terbuang, Cari Tahu Yuk!
Eksim basah merupakan gangguan pada kulit berupa luka atau koreng yang terlihat basah, berair hingga mengeluarkan nanah.
Munculnya eksim basah disebabkan oleh paparan zat atau bahan tertentu yang membuat kulit mengalami iritasi atau alergi atau yang dikenal dengan dermatitis kontak.
Infeksi kulit, ulkus atau lebih dikenal dengan borok merupakan luka terbuka yang susah sembuh dan sering kambuh-kambuhan serta gangguan automioum juga merupakan penyebab munculnya eksim basah.
Sama seperti eksim kering, eksim basah harus ditangani dengan pengobatan dari dokter apalagi jika sudah menganggu aktivitas dan muncul infeksi kulit yang disertai dengan gejala nyeri, demam dan muncul nanah.
Namun, perawatan secara mandiri di rumah juga perlu dilakukan agar eksim basah bisa sembuh lebih cepat.
Pertama, hindari menggaruk kulit karena akan memperparah kondisi, menimbulkan luka, beresiko terinfeksi dan semakin sulit untuk diobati.
Selanjutnya, mandi air hangat dan menggunakan sabun berbahan lembut untuk mencegah iritasi kulit.
Kenakanlah pakaian yang nyaman dan dapat menyerap keringat untuk mencegah timbulnya rasa gatal dan iritasi kulit pada eksim basah.(*)
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
Tika Gilang, Geluti Dunia Marketing dan Branding Hingga Jadi Kandidat PhD Lancaster University
KOMENTAR