Stylo.ID - Kanker menjadi salah satu penyebab kematian yang cukup ditakuti.
Berbagai faktor bisa jadi penyebab penyakit kanker.
Tak terkecuali akibat duduk terlalu lama nih, Stylovers?
Baca Juga: 4 Cara Menjaga Kesehatan Payudara Agar Terhindar dari Kanker, Tiap Perempuan Wajib Tahu!
Kok bisa ya, Stylovers?
Seperti yang dilansir Stylo.ID dari Kompas.com, selain membuat otot dan sendi lemah serta kaku akibat kurang aktif bergerak, keseringan duduk bisa memperlambat metabolisme tubuh, dan memicu sejumlah penyakit, seperti kanker.
Menurut studi terbaru yang diterbitkan di JAMA Oncology, terlalu banyak duduk bisa meningkatkan risiko kanker.
"Ini adalah studi pertama yang secara pasti menunjukkan hubungan yang kuat antara kurang gerak dan kematian akibat kanker."
Begitu kata penulis utama Dr. Susan Gilchrist, profesor pencegahan kanker klinis di MD Anderson Cancer Center di University of Texas, AS.
Kabar baiknya, mengganti setidaknya 30 menit waktu duduk dengan aktivitas fisik kategori ringan, sedang atau kuat, dapat menurunkan risiko itu.
Baca Juga: Jadi Buah Favorit di Bulan Puasa, Benarkah Timun Suri Bisa Cegah Kanker?
"Temuan kami menegaskan penting untuk duduk lebih sedikit dan bergerak lebih banyak,'" kata Gilchrist dalam sebuah pernyataan.
Studi ini melibatkan sekitar 8.000 orang dengan alat pelacak aktivitas atau akselerometer, selama mereka bangun dan dipasang selama tujuh hari berturut-turut dalam periode waktu 2009 dan 2013.
Setelah lima tahun, peneliti menemukan orang yang kurang aktif memiliki risiko 82 persen lebih tinggi meninggal akibat kanker dibandingkan mereka yang sedikit aktif.
Kesimpulan itu ditemukan bahkan setelah tim peneliti memasukkan faktor usia, jenis kelamin, dan status penyakit.
Gaya hidup juga berpengaruh
Penelitian sebelumnya menunjukkan, lebih dari 50 persen kematian akibat kanker dapat dicegah melalui pilihan gaya hidup sehat, seperti pola makan sehat, rutin olahraga dan tidak merokok.
Tetapi ketika menyangkut faktor duduk dan kanker, penelitian sebelumnya mengandalkan perilaku yang dilaporkan sendiri, bukan data objektif.
Dengan mewajibkan peserta dalam penelitian ini memakai alat pelacak kebugaran, para peneliti dapat lebih akurat memperkirakan hasil latihan peserta.
Peneliti menemukan, orang yang mengganti waktu duduk selama 30 menit dengan aktivitas intensitas ringan seperti berjalan kaki dapat menurunkan risiko kanker sebesar 8 persen.
"Percakapan dengan pasien saya selalu dimulai dari mengapa mereka tidak punya waktu untuk berolahraga," kata Gilchrist, yang memimpin MD Anderson's Healthy Heart Program .
"Saya memberi tahu mereka untuk mempertimbangkan berdiri selama lima menit setiap jam di tempat kerja atau menggunakan tangga, alih-alih lift. Mungkin kedengarannya tidak banyak, tetapi penelitian ini memberi tahu kita aktivitas ringan sekalipun memiliki manfaat untuk bertahan hidup dari kanker."
Namun, manfaatnya lebih besar untuk aktivitas dengan intensitas sedang, yang mengurangi risiko kanker hingga 31 persen.
Contoh aktivitas intensitas sedang meliputi bersepeda dengan kecepatan kurang dari 16 km per jam, jalan cepat, aerobik air, berdansa, berkebun dan bermain tenis, menurut American Heart Association. (*) Dinda Stylo
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Risiko Kanker Meningkat akibat Kebanyakan Duduk"
Penulis: Gading Perkasa
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
Cara Benar Membersihkan Dispenser Agar Kualitas Air Minum Terjaga, Mama Milenial Wajib Tahu!
KOMENTAR