Stylo.ID - Indonesia kini harus tetap berjuang menghadapi wabah pandemi virus corona covid-19.
Tercatat per hari Senin (15/6/2020), telah terdapat 39.294 kasus positif virus corona, dengan penambahan 1.017 kasus baru.
Dari jumlah tersebut, terdapat 2.198 orang meninggal dunia dan 15.123 pasien dinyatakan sembuh.
Salah satu cara untuk mengecek apakah terkena virus corona adalah dengan melakukan rapid tes.
Baca Juga: Lagi-lagi, Sang Ibu Umbar Penampilan Rumahan Ayu Ting Ting Pakai Busana Terbuka saat Sarapan
Hasil rapid test reaktif belum tentu menunjukkan seseorang positif Covid-19.
Begitu juga sebaliknya, hasil rapid test non-reaktif belum tentu juga menunjukkan seseorang pasti negatif virus corona.
Akademisi Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, dr. Tonang Dwi Ardyanto, SpPK., Phd., mulanya menjelaskan penyebutan hasil rapid test itu yang benar adalah reaktif atau non-raktif, bukan positif atau negatif.
Dia menyebut, salah satu sumber pemicu masalah dalam pandemi Covid-19 selama ini adalah stigma yang dipicu oleh salah kaprah penyebutan.
Baca Juga: Dikenal Tajir Melintir, Ternyata Segini Harga Pouch Makeup Milik Luna Maya! Mahal Nggak nih?
dr. Tonang menerangkan, kata-kata “positif” ini harus hati-hati digunakan dalam menyampaikan tentang hasil rapid test Covid-19.
Padahal sebenarnya, tidak ada hasil “positif” pada hasil rapid test Covid-19.
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
Makin Banyak Pilihan Tenant Internasional di Kota Bekasi, Pakuwon Mall Bekasi Resmi Dibuka!
KOMENTAR