Stylo.ID - Indonesia kini masih harus berjuang menghadapi pandemi wabah penyakit yang diakibatkan oleh infeksi virus corona covid-19.
Berbagai kebijakan untuk mengurangi tertularnya infeksi virus corona dilakukan, seperti meminimalisir kegiatan di luar rumah, berkumpul dan sebagainya.
Bahkan banyak orang yang harus bekerja dari rumah untuk mencegah tertularnya virus corona.
Nggak cuma itu saja, saat pandemi corona, banyak masyarakat yang terdampak akibat kebijakan PSBB.
Baca Juga: 5 Bahaya Kurang Minum Air Putih Bagi Kecantikan dan Kesehatan Tubuh
Akibatnya, tak sedikit pekerja yang mengalami PHK atau pedagang yang tak bisa berjualan akibat karantina wilayah.
Hal itu berimbas pada penurunan pendapatan masyarakat.
Kabar baiknya, pemerintah telah memberikan program bantuan tunai yang sudah selesai dilaksanakan pada tahap 1.
Kabar gembiranya lagi, setelah bantuan sosial tunai (BST) tahap 1 selesai, bantuan sosial tunai tahap 2 segera cair pada bulan ini.
Pasalnya, dana BST tahap dua sudah di kantor PT Pos Indonesia (Persero).
Asal tahu saja, untuk penyaluran bantuan sosial tunai, pemerintah telah menunjuk dua mitra penyalur BST selama tiga bulan, yaitu PT Pos Indonesia mengcover sekitar 8,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM) dan sisanya adalah disalurkan oleh Himpunan Bank Negara (Himbara).
Total target penerima adalah 9 juta KPM di seluruh Indonesia.
Demikian diungkapkan Asep Sasa Purnama Dirjen Penanganan Fakir Miskin Kementerian Sosial (Kemensos) kepada beberapa media massa.
Rencanannya dana itu siap cair pada bulan Juni 2020.
Baca Juga: Intip Urutan Golongan Darah dari yang Paling Panjang Umur, Bagaimana Denganmu?
Pada program BST ini setiap KPM akan mendapat Rp 600.000 per bulannya.
Penerima BST ini di luar data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) yang dikelola Kemensos, atau sasarannya warga miskin yang belum mendapatkan bantuan.
BST ini program baru selama COVID-19 atau di luar dari bansos seperti program keluarga harapan (PKH), kartu sembako, bansos sembako, hingga bantuan langsung tunai (BLT) dana desa.
Yang lebih memggembirakan, proses pencairan BST tahap kedua dan ketiga bisa lebih mudah lantaran dua mitra penyalur sudah memiliki data penerima yang tepat.
Lebih lanjut Asep menegaskan, program BST juga membuat masyarakat tenang apalagi yang menjadi korban pemutusan hubungan kerja (PHK) saat pandemi Corona namun tidak masuk program perlindungan sosial yang sudah ada selama ini.
Dilansir kompas.con, beberapa waktu sebelumnya, Menteri Sosial Juliar Batubara berjanji Tahap II Lebih Terkoordinasi
Adapun BST akan disalurkan selama tiga tahapan dengan masing-masing tahapan sebesar Rp 600.000 untuk tiap keluarga penerima manfaat (KPM).
Pada Bulan Mei lalu, Juliari mendampingi Presiden Joko Widodo meninjau penyaluran BST ke Kantor Pos Bogor, Jawa Barat. Menurut data Kementerian Sosial, total keseluruhan penerima BST di Jawa Barat ialah sebanyak 1.104.602 KPM.
Adapun untuk penerima di Kota Bogor berjumlah 31.251 KPM.
Di kota itu, BST disalurkan melalui PT Pos Indonesia. "Setelah berakhirnya tahap pertama ini, kami akan sambung lagi dengan tahap kedua, dengan nilai yang sama Rp 600 ribu, dari tiga tahapan yang akan dijalankan," papar Juliari.
Juliari mengakui masih banyak kekurangan dalam proses penyaluran bansos tunai dan nontunai.
Hal itu disebabkan data yang tak valid.
Soal Bansos Covid-19 Ke depan, ia berjanji memperbaharui data penerima sehingga penyaluran Bansos tepat sasaran.
"Tentunya apa yang sudah pemerintah lakukan melalui Bansos tunai dan Bansos sembako masih jauh dari kesempurnaan, kami terus update data dari pemda," lanjut dia.
Baca Juga: Suka Hidup Mewah, Inilah 3 Zodiak yang Paling Materialistis!
CARA CEK DATA PENERIMA BANSOS LEWAT ONLINE
Cara cek kepesertaan bansos Adapun cara untuk mengetahui status kepesertaan bansos sendiri saat ini dapat dilakukan melalui Dinas Sosial di daerah atau laman Pusdatin Kemensos.
"Bisa tanya data tersebut ke Dinsos Kabupaten/Kota. Atau jika sudah punya data NIK dapat di-crosscheck kepesertaan bansosnya di https://cekbansos.siks.kemsos.go.id/," jelas Ujang.
Setelah mengakses laman tersebut, pencarian status kepesertaan dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut:
Pilih ID kepesertaan yang diinginkan
Masukkan nomor kepesertaan dari ID yang dipilih
Masukkan nama yang sesuai dengan ID yang dipilih M
asukkan dua kata yang tertera dalam kotak captcha
Klik cari
Sistem akan mencocokkan ID dan nama yang diinput dan membandingkan antara nama yang diinput dengan nama yang ada di dalam database.
Selain itu, pemerintah juga merilis aplikasi SIKS-Dataku.
Baca Juga: Rekomendasi Pelembap Wajah untuk Kulit Berminyak di Bawah Rp 50 Ribu
Aplikasi ini memberikan informasi-informasi di dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) serta penerima Bantuan Sosial Pangan, Program Keluarga Harapan dan Penerima Bantuan
Iuran sesuai dengan data terkini.
Namun, untuk menjaga kerahasiaan informasi pribadi, akun untuk login hanya diberikan kepada pemangku kepentingan.
Sementara itu, publik hanya bisa mengakses rekapitulasi dan progres pemutakhiran.
Aplikasi ini dapat diunduh melalui Google Play Store dan mencari kata kunci "SIKS-Dataku" Kementerian Sosial Republik Indonesia.
Kemudian, tekan tombol instal atau pasang.
Dengan menginstal aplikasi ini, publik dapat mengecek status kepesertaan Bansos.
Berikut adalah caranya:
Buka aplikasi
Pilih menu
Cek Bansos
Pilih ID kepesertaan yang diinginkan
Masukkan nomor kepesertaan dari ID yang dipilih
Masukkan nama Masukkan captcha Klik cari Keterangan bansos pun akan ditampilkan. (*) Justina Stylo.
Artikel ini telah tayang di GridHits.ID dengan judul "Satu Kabar Baik, Bansos Tunai Tahap II Siap Cair Bulan ini! Segera Cek Nama di Cekbansos.siks.kemsos.go.id"
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
SPOTLIGHT Indonesia 2024, Il Teatro Della Moda Indonesia Pamerkan Karya Busana Perpaduan Seni Kerajinan Italia dan Budaya Indonesia
KOMENTAR