Stylo.ID - Seluruh masyarakat di berbagai belahan dunia kini masih dihantui bahaya pandemi wabah penyakit yang diakibatkan oleh virus corona.
Di Indonesia sendiri, telah tercatat per hari Senin (1/6/2020), terdapat 26.940 kasus positif virus corona, dengan penambahan 467 kasus baru.
Dari jumlah tersebut, telah terdapat 1.641 orang meninggal dunia, dan 7.637 pasien dinyatakan sembuh.
Meski pandemi corona belum usai melanda berbagai wilayah di dunia, kini Pemerintah Republik Demokratik Kongo mengumumkan bahwa wabah baru penyakit virus Ebola terjadi di zona kesehatan Wangata, Mbandaka, di provinsi Équateur.
Baca Juga: Mengejutkan! Zodiak Ini Melakukan Hal Aneh Untuk Mengisi Waktu Luang
Pengumuman itu muncul sebagai wabah Ebola yang panjang, sulit dan kompleks di Republik Demokratik Kongo timur dalam fase terakhir, sementara negara itu juga memerangi Covid-19 dan wabah campak terbesar di dunia.
Dikutip dari web organisasi kesehatan dunia WHO, informasi awal dari Kementerian Kesehatan adalah bahwa enam kasus Ebola sejauh ini telah terdeteksi di Wangata.
Korban meninggal Disebutkan juga dampak dari virus tersebut, empat orang telah meninggal dan dua masih hidup dan dalam perawatan.
Tiga dari enam kasus ini telah dikonfirmasi dengan uji laboratorium.
Kemungkinan lebih banyak orang akan diidentifikasi dengan penyakit ini karena kegiatan pengawasan meningkat.
Sementara melansir CNN yang mengutip pernyataan UNICEF, ada lima orang, termasuk seorang gadis berusia 15 tahun, telah meninggal dunia akibat Ebola.
"Empat orang tambahan yang tertular virus, semua kontak orang yang meninggal dan termasuk anak dari salah satu kasus fatal - sedang dirawat di unit isolasi di Rumah Sakit Wangata di Mbandaka," ujar penyataan UNICEF.
"Ini adalah pengingat bahwa Covid-19 bukan satu-satunya ancaman kesehatan yang dihadapi orang," kata Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO.
Baca Juga: Gampang Move On, 4 Zodiak Ini Tidak Takut Jatuh Cinta dan Patah Hati
“Meskipun banyak perhatian kita tertuju pada pandemi, WHO terus memantau dan menanggapi banyak keadaan darurat kesehatan lainnya,” lanjut dia.
A new #Ebola outbreak detected in western #DRC, near Mbandaka, Équateur province. @MinSanteRDC has identified 6 cases, of which 4 people have died. The country is also in final phase of battling Ebola in eastern DRC, #COVID19 & the world’s largest measles outbreak.
— Tedros Adhanom Ghebreyesus (@DrTedros) June 1, 2020
Di Republik Demokratik Kongo disebutkan, virus Ebola bukan menyebar untuk pertama kalinya.
Virus tersebut pertama kali ditemukan di negara itu pada tahun 1976.
Kota Mbandaka dan daerah sekitarnya adalah tempat wabah Ebola ke-9 dari Republik Demokratik Kongo, yang terjadi dari Mei hingga Juli 2018.
“WHO telah bekerja selama dua tahun terakhir dengan otoritas kesehatan, CDC Afrika dan mitra lainnya untuk memperkuat kapasitas nasional dalam menanggapi wabah,” kata Dr Matshidiso Moeti, Direktur Regional WHO untuk Afrika.
“Untuk memperkuat kepemimpinan lokal, WHO berencana mengirim tim untuk mendukung peningkatan respons.
Mengingat kedekatan wabah baru ini dengan rute transportasi yang sibuk dan negara-negara tetangga yang rentan, kita harus bertindak cepat,” lanjut Moeti.
Respons sejak 2018 WHO sudah berada di Mbandaka dan mendukung respons terhadap wabah ini, sebagai bagian dari kapasitas yang dibangun selama wabah 2018.
Tim mendukung pengumpulan dan pengujian sampel, dan rujukan ke laboratorium nasional untuk konfirmasi.
Pelacakan kontak sedang berlangsung.
Baca Juga: Jadi Sorotan! Syuting Bareng Reino Barack, Syahrini Bangga Tenteng Tas Mewah Harga Rp 2 Miliar
Selain itu juga mengirim pasokan tambahan dari Kivu Utara dan dari Kinshasa untuk mendukung respons yang dipimpin pemerintah.
Sebanyak 25 orang lagi diperkirakan akan tiba di Mbandaka besok.
WHO juga bekerja untuk memastikan bahwa layanan kesehatan penting diberikan kepada masyarakat terlepas dari kejadian darurat ini.
Wabah baru Ebola diperkirakan terjadi di Republik Demokratik Kongo mengingat keberadaan virus di reservoir hewan di banyak bagian negara itu.
Ebola, Covid-19 dan campak Selain munculnya wabah Ebola, Kongo juga masih berjuang melawan pandemi Covid-19.
Kasus Covid-19 di Republik Demokratik Kongo per 31 Mei 2020 ada sebanyak 3.195 kasus telah dilaporkan, termasuk 72 kematian.
Penyakit lainnya yang dilaporkan adalah wabah campak yang sejak 2019 telah ada 369.520 kasus campak dan 6.779 kematian telah dilaporkan.
Sementara wabah Ebola baru-baru ini di Republik Demokratik Kongo di daerah Mbandaka, provinsi Ekuador dinyatakan pada 1 Juni 2020 ada 6 kasus.
Dari jumlah itu 3 kasus dikonfirmasi dan 3 masih dugaan.
Selain kasus positif, ada 4 orang meninggal dan 2 masih hidup.
Wabah Ebola sebelumnya di Provinsi Kivu Utara, Kivu Selatan, dan Ituri dinyatakan pada 1 Agustus 2018 ada 3.463 kasus (3.317 dikonfirmasi dan 146 kemungkinan).
Dari jumlah tersebut, 2.280 orang meninggal dan 1.171 selamat.
Wabah Ebola di Mbandaka, provinsi Ekuador dilaporkan pada 8 Mei 2018 dan berakhir pada 24 Juli 2018 dengan rincian 54 kasus (38 dikonfirmasi dan 16 kemungkinan).
Dari jumlah itu, 33 meninggal dan 21 selamat. (*) Justina Stylo.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "WHO Melaporkan Adanya Wabah Virus Ebola Baru di Kongo"
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
Cara Benar Membersihkan Dispenser Agar Kualitas Air Minum Terjaga, Mama Milenial Wajib Tahu!
KOMENTAR