Hal itu lah yang kemudian membuat pasien dengan riwayat perokok bisa mengalami infeksi lebih berat.
"Banyak teori maupun hipotesis-hipotesis yang merangkan hal ini, salah satunya WHO menyampaikan bahwa penggunaan rokok dari jari terus masuk ke mulut akan memepermudah kontaminasi dari virus Covid-19 itu sendiri," ujar Isman.
"Dan beberapa dengan hipotesis adanya peningkatan enzim ss yang bisa meningkatkan tempat bagi Covid -19 hinggap di sel-sel dalam paru-paru."
"Itu salah satu kenapa pasien-pasien atau individu yang merokok mengalami kesulitan atau terjadi infeksi lebih berat," tambahnya.
Untuk menguatkan asumsi tersebut, Isman juga menyertakan statisti dari Wuhan tempat di mana wabah ini mulai menyebar.
Data dari Wuhan menunjukan, setidaknya ada 12,8 - 20 persen pasien yang masuk ke ICU adalah pasien-pasien yang merokok aktif.
Dari angka tersebut, Isman mengatakan bahwa sebagian besar pasien perokok tersebut berakhir dengan kematian di ruang intensif.
Dengan kata lain telah terjadi infeksi berat pada pasien Virus Corona yang merokok.
Itulah kenapa merokok memiliki andil besar pada bagi penularan dan risiko kematian akibat Virus Corona.
"Dan sebagian besar pasien yang merokok ini meninggal di ruang perawatan intensif, dan banyak di antaranya masuk ke ventilator (mesin nafas)."
"Jadi itulah kenapa merokok ini memiliki implikasi yang berat pada kondisi klinis pasien Covid-19," tandasnya. (*) Clara Stylo
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul "Penularan Virus Corona Bisa Terjadi Melalui Kentut, Simak Penjelasan Dokter Erlang Samoedro",
Penulis: Rilo Pambudi
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
Cara Benar Membersihkan Dispenser Agar Kualitas Air Minum Terjaga, Mama Milenial Wajib Tahu!
KOMENTAR