Antijamur dan HIV
Suatu studi yang menguji kandungan di dalam laban mengungkapkan bahwa kandungan triterpenoid pada kulit laban banyak ditemukan pada bagian kulitnya.
Golongan terpenoid inilah yang merupakan komponen kimia yang aktif melawan bakteri, jamur, virus, dan protozoa.
Triterpenoid merupakan satu dari contoh golongan terpenoid yang dapat menghambat virus HIV.
Jadi, apakah daun leben dapat mengobati virus corona?
Melihat potensinya sebagai tanaman obat yang telah diamati oleh para peneliti, memang rasanya daun laban bisa saja menjadi obat yang disebabkan oleh virus.
Namun perlu diingat, hingga saat ini belum ada penelitian khusus yang mengamati aktivitas daun leben terhadap virus corona.
Sebagai masyarakat yang bijak, sebaiknya kita tidak gegabah dalam menganggap suatu zat dapat secara mutlak menjadi obat.
Jangan mudah percaya berita yang ada di media sosial sebelum ada klaim dari pihak yang dapat dipercaya seperti lembaga pemerintah maupun organisasi dunia yang berkaitan.
Apalagi jika berhubungan dengan virus corona yang masih sangat baru dan masih terus diteliti.
Daun laban adalah tanaman herbal yang memiliki banyak khasiat bagi tubuh.
Tentu tidak ada salahnya jika kamu ingin mengonsumsinya.
Namun, lebih baik gunakan dari bentuk alamnya seperti dijadikan teh atau bahan masakan dan konsultasikan dulu ke dokter sebelum mengonsumsinya.
Hindari obat-obatan yang mengaku mengandung daun laban sebagai obat corona karena kita tidak tahu efek samping yang bisa timbul setelah mengonsumsi obat-obatan yang belum resmi tersebut. (*) Justina Stylo.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mendadak Populer Disebut Sebagai Obat Corona, Apa Itu Daun Laban?".
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
Tika Gilang, Geluti Dunia Marketing dan Branding Hingga Jadi Kandidat PhD Lancaster University
KOMENTAR