Stylo.ID - Seperti yang kita ketahui, China menjadi salah satu negara asal muasal virus corona COVID-19.
Meski begitu, China berhasil memberhentikan kasus kematian akibat virus Corona beberapa waktu belakangan.
Namun, setelah tak lagi melaporkan adanya kasus kematian akibat virus Corona selama beberapa waktu, China kembali melaporkan adanya kasus kematian karena COVID-19 pada Jumat (17/04/2020).
Baca Juga: Fakta Terungkap! Ternyata Pasar Wuhan Bukanlah Asal Pertama Virus Corona, Lantas Dari Mana?
Seperti yang dilansir Stylo.ID dari Kompas.com, dilaporkan ada sebanyak 1.290 kematian di Wuhan, China beserta tambahan kasus baru sebanyak 325 kasus positif virus corona.
Sebagaimana diketahui, Wuhan merupakan kota yang diduga sebagai asal virus corona sempat memberlakukan lockdown pada 23 Januari 2020.
Lockdown sendiri baru dibuka pada 8 April 2020 lalu.
Apa penyebabnya?
Melansir dari BBC, pejabat Wuhan membantah ada yang mereka tutupi terkait jumlah kasus virus corona yang sebenarnya.
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada hari Jumat (17/4/2020), para pejabat di Wuhan mengatakan angka-angka yang direvisi merupakan hasil data baru yang diterima dari berbagai sumber termasuk catatan yang disimpan oleh rumah duka dan penjara.
Termasuk kematian terkait dengan virus di luar rumah sakit seperti orang yang meninggal di rumah yang tak sempat tercatat sebelumnya.
Baca Juga: Hoaks Atau Fakta? Teh Panas Campur Lemon Bisa Bunuh Virus Corona, Ini Penjelasan Ahli!
"Verifikasi statistik mengikuti upaya pihak berwenang untuk memastikan bahwa informasi tentang epidemi Covid-19 kota terbuka, transparan dan datanya akurat,” kata pernyataan itu.
Laporan itu juga menyebut bahwa sistem kesehatan awalnya kewalahan sehingga kasus dilaporkan secara keliru.
“Kekurangan kapasitas pengujian pada tahap awal berarti bahwa banyak pasien yang terinfeksi namun tidak diperhitungkan,” jelas pernyataan itu lagi.
Pendataan komprehensif
Terkait hal itu, seorang juru bicara Komisi Kesehatan Nasional China, Mi Feng mengatakan jumlah kematian baru tersebut muncul usai dilakukan tinjauan komprehensif data epidemi.
Sementara itu, dalam konferensi pers hariannya, Kementerian Luar Negeri membantah tuduhan Presiden AS Donald Trump yang menyebut China menutup-nutupi kasus.
"Kami tidak akan pernah membiarkan penyembunyian," kata juru bicara.
Baca Juga: Berita Baik! Tanda-tanda Pandemi Corona Akan Segera Berakhir Sudah Mulai Tampak, Ini Buktinya?
Angka revisi itu sendiri muncul pada hari Jumat saat dunia internasional mengkhawatirkan adanya kekurangan laporan kasus kematian di China.
Adapun hari ini Sabtu (18/4/2020) berdasarkan data dari Worldometers, China melaporkan kasus baru sebanyak 27 orang, tanpa melaporkan adanya kasus kematian baru.
Total sampai dengan hari ini negeri dengan julukan negara tirai bambu ini memiliki jumlah kasus sebanyak 82.719, kematian sebanyak 4.632 kasus, dan sembuh 77.029 orang. (*) Dinda Stylo
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “Ada 1.290 Kematian Baru karena Virus Corona di China, Apa Penyebabnya?”
Penulis: Nur Rohmi Aida
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
SPOTLIGHT Indonesia 2024, Il Teatro Della Moda Indonesia Pamerkan Karya Busana Perpaduan Seni Kerajinan Italia dan Budaya Indonesia
KOMENTAR