Stylo.ID - Usaha dalam memaksimalkan pencegahan persebaran dan penanganan pasien yang terjangkit covid-19 sedang digencarkan seluruh pihak di dunia, tidak hanya tim medis.
Kasus meningkatnya jumlah pasien positif virus corona yang semakin bertambah inilah yang membuat orang semakin waspada untuk mencegah virus ini mendekati lingkungan sosial mereka.
Hal ini ternyata berpengaruh pada jenazah yang meninggal karena terjangkit virus corona dan hendak dimakamkan yang ternyata banyak terjadi kasus penolakan dari warga.
Hal itu mengguggah Najwa Shihab dan ia mengaku sakit hati saat mengetahui tindakan sebagian warga terkait stigma covid-19.
Tak sedikit kasus berupa penolakan jenazah positif corona yang ditolak warga untuk dikuburkan hingga pengusiran tenaga medis dari tempat tinggalnya membuat Najwa Shihab miris.
Najwa Shihab lantas mengungkapkan hasil pencariannya terkait penyebaran virus corona melalui jenazah positif covid-19.
Presenter sekaligus jurnalis kondang itu mengutip sebuah pernyataan dari dokter forensik.
Baca Juga: Wabah Covid-19 Bisa Segera Berakhir, Ketahui 5 Kelemahan Virus Corona Untuk Mencegah Penularan
Diungkap Najwa, jenazah positif covid-19 tidak bisa menyebarkan virus corona.
Pernyataan tersebut dipertegasnya melalui sebuah pernyataan dari dr Edi Suyanto SpF SH MH, Kepala Depatemen Kedokteran Forensik dan Medikolegal RSU dr Soetomo Surabaya.
Dr Edi Suyanto pernah menyampaikan sebuah penelitian ilmiah terkait proses penyebaran virus pada jenazah.
Kutipan dr Edi disampaikan oleh Najwa Shihab lewat video di kanal YouTubenya, seperti dilansir Grid.ID, pada Selasa (7/4/2020).
Baca Juga: Awas Terhirup Langsung, Percikan Cairan Bersin dan Batuk Bisa Terbang Sejauh Ini!
"Saya akan kutip keterangan Kepala Depatemen Kedokteran Forensik dan Medikolegal RSU dr Soetomo Surabaya, dr Edi Suyanto.
"Secara ilmu kedokteran, korban atau jenazah kemungkinan menularnya sudah tidak ada.
Apalagi virus corona. Virus corona harus hidup pada inangnya. Inangnya sudah mati, virusnya juga ikut mati. Sama dengan HIV/AIDS sama H5N1 (flu burung," ungkap Najwa Shihab.
Sebuah pernyataan dokter forensik itu disampaikan Najwa lantaran ia mengaku sakit hati mengetahui banyak orang berlaku semena-mena terhadap orang-orang yang bersinggungan dengan pendemi tersebut.
Baca Juga: Tips Mencegah Virus Corona Menggunakan Transportasi Umum Saat Bepergian
Baca Juga: Kabar Baik! 5 Kelemahan Virus Corona Ini Bisa Kamu Manfaatkan Agar Tidak Tertular
Pasalnya, banyak warga sengaja jaga jarak yang kebablasan.
"Cerita yang dibagikan seorang dokter yang juga membuat saya patah hati," ucap Najwa sambil menepuk dada lantaran banyak tenaga medis yang diusir dari lingkungannya akibat menangani covid-19.
"Di satu sisi, kasus ini menunjukkan kesadaran dan kewaspadaan terkait covid-19 mulai terbentuk. Namun, upaya menjaga jarak ini jangan kebablasan," pinta Najwa.
Najwa pun mengungkap makna di balik jaga jarak yang harus dipahami oleh masyarakat.
Baca Juga: Cuma di Rumah Aja Tapi Kulit Malah Semakin Jerawatan? Ini Penyebabnya!
"Jaga jarak bukan berarti kita bebas mengusir orang atau jenazah. Perawat-perawat itu misalnya, mereka pahlawan kita sekarang.
Mereka mempertaruhkan nyawa merawat pasien dengan peralatan seadanya.
Jaga jarak dengan perawat atau orang lain itu wajar tapi kalau sudah mengusir itu keterlaluan," tegas Najwa Shihab.
Najwa juga menegaskan bahwa bagaimana pun tenaga medislah yang akan membantu masyarakat jika terpapar sakit.
"Pasien PDP atau ODP adalah korban. Bantu mereka mengisolasi diri di rumahnya masing-masing.
Bahkan, kita perlu mensupport kebutuhan mereka supaya tidak keluar rumah.
Sama seperti jenazah terkait corona. Biasanya rumah sakit sudah punya protokol, sudah punya SOP standar penanganan jenazah. Selain dikafani sesuai ajaran agama masing-masing.
Mereka juga dibungkus khusus. Sama sekali tidak masalah dikuburkan di mana pun.
Karena setelah dikubur, mereka tidak akan menyebarkan virus," tandas Najwa Shihab. (*) Cece
Artikel ini telah tayang di grid.id dengan judul "Sakit Hati Tahu Jenazah Terjangkit Covid-19 Ditolak Warga untuk Dimakamkan, Najwa Shihab Ungkap Pernyataan Dokter Forensik: Secara Kedokteran Inangnya Mati, Virus Corona Ikut Mati Sama dengan HIV, AIDS, hingga Flu Burung" Penulis: Novita
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
KOMENTAR