Stylo.ID - Aktivitas berhubungan seks pasangan seringkali tertunda akibat wanita yang sedang haid.
Biasanya menstruasi akan terjadi pada wanita setiap satu bulan sekali.
Sehingga di masa menstruasi tersebut, bercinta menjadi hal yang dianggap haram untuk dilakukan.
Baca Juga: Awas! Dokter Jerman Klaim 100 Orang Tewas Setiap Tahun Akibat Masturbasi yang Jadi Kebiasaan
Seperti yang dilansir Stylo.ID dari Kompas.com, memang ada sederet risiko yang patut diwaspadai mengenai berhubungan seks saat menstruasi.
Oleh sebab itu, hubungan intim ketika menstruasi harus dilakukan dengan benar dan aman.
Menurut laman Healthline, risiko terbesar berhubungan seks sata menstruasi adalah darah yang akan mengotori ranjang, selimut, atau tubuh kamu dan pasangan.
Hal tersebut akan terjadi terutama ketika seks dilakukan saat darah mengalir deras.
Risiko infeksi menular seksual
Selain itu, berhubungan seks saat menstruasi bisa menyebabkan peningkatan risiko penyebaran infeksi menular seksual seperti HIV atau hepatitis.
Virus-virus ini hidup dalam darah dan dapat menyebar melalui darah menstruasi yang terinfeksi.
Infeksi ragi atau jamur juga bisa terjadi ketika berhubungan seks dalam masa menstruasi.
Baca Juga: Ternyata Inilah Jumlah Kalori yang Terbakar Saat Berhubungan Seks!
Pasalnya, miss V memiliki kadar pH (indikator tingkat asam atau basa) antara 3,8 hingga 4,5 setiap bulannya.
Namun selama menstruasi, kadar pH dapat meningkat akibat pH darah menjadi lebih tinggi.
Inilah yang dapat menyebabkan jamur atau ragi berkembang lebih cepat di miss V.
Bisakah terjadi kehamilan ketika berhubungan seks di masa menstruasi?
Peluang untuk hamil ketika melakukan seks di masa menstruasi memang lebih rendah.
Namun, bukan berarti kamu tidak dapat hamil meski melakukan seks saat haid.
Risiko kehamilan akan lebih besar bila hubungan seks dilakukan selama ovulasi, yang terjadi sekitar 14 hari sebelum menstruasi.
Baca Juga: Mitos Atau Fakta, Pasta Gigi Dapat Mengencangkan Miss V dan Atasi Ejakulasi Dini?
Namun panjang siklus menstruasi setiap wanita berbeda dan dapat berubah setiap bulan.
Jika kamu memiliki siklus menstruasi pendek, maka risiko hamil akan lebih tinggi.
Misalnya kamu memiliki siklus haid yang pendek (21-24 hari) dan mengalami ovulasi segera setelah haid usai, maka kemungkinan hamil akan lebih tinggi.
Hal ini terjadi karena ada kemungkinan sel telur akan keluar saat sperma masih bertahan dalam saluran reproduksi dan pembuahan pun bisa terjadi.
Manfaat Bercinta Saat Haid
Meski demikian, ada sederet manfaat yang bisa diperoleh ketika melakukan hubungan intim saat haid.
Melansir Medical News Today, berikut manfaat melakukan seks saat haid:
(*) Dinda Stylo.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bolehkan Bercinta saat Haid? Kenali Risiko dan Manfaatnya"
Penulis: Ariska Puspita Anggraini
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
Cara Benar Membersihkan Dispenser Agar Kualitas Air Minum Terjaga, Mama Milenial Wajib Tahu!
KOMENTAR