Stylo.ID - Stylovers, tentunya kamu masih terus mengikuti perkembangan informasi mengenai virus Corona atau wabah COVID-19 kan?
Seiring dengan berkembangnya wabah ini para ahli dan ilmuwan terus menemukan fakta-fakta baru mengenai virus Corona.
Salah satu yang belakangan ini diketahui adalah banyaknya jumlah pasien positif terinfeksi virus Corona tanpa menunjukkan gejala yang umum seperti batuk kering, demam, dan sesak napas.
Baca Juga: Benarkah Jahe Merah Diduga Mampu Sembuhkan Virus Corona? Berikut Faktanya!
Seperti yang telah diinformasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, ketiga gejala tersebut merupakan gejala umum yang dialami oleh orang yang terinfeksi virus Corona.
Namun, bagaimana bisa ada banyak orang yang terinfeksi tapi tak mengalami gejala tersebut?
Hal ini biasanya dialami oleh pasien berusia muda yang masih memiliki daya tahan tubuh prima sehingga tak mengalami gejala berupa batuk atau demam meski telah terinfeksi virus Corona.
Meski tak mengalami gejala, pasien ini tetap bisa menularkan virus Corona kepada orang-orang lain di sekitarnya yang dapat menimbulkan dampak lebih parah apabila orang yang ditularkan memiliki daya tahan tubuh yang lebih lemah.
Hal ini menjadi bahaya karena kemungkinan pasien pertama tersebut tak menyadari kalau dirinya sudah terinfeksi oleh virus Corona.
Lantas, apa indikasi lain yang bisa menjadi tanda bahwa seseorang sudah terinfeksi virus Corona?
Baca Juga: Tak Kuat Tahan Sentuh Wajah Demi Cegah Virus Corona? Ini 5 Cara yang Wajib Kamu Lakukan!
Dilansir dari health.kompas.com, sejumlah ahli di beberapa negara kini telah menambahkan gejala minor infeksi virus Corona yang dialami oleh sejumlah pasien tanpa gejala, yaitu kehilangan kepekaan pada indra penciuman dan indra perasa.
Tak bisa mencium bau dan lidah terasa pahit secara tiba-tiba dilaporkan oleh pasian COVID-19 di Inggris, Amerika Serikat, Iran, Prancis, Jerman, Korea Selatan, hingga Italia.
Ahli telinga, hidung, tenggorokan (THT) dari Inggris bernama Claire Hopkins mengaku telah memeriksa pasien COVID-29 yang tiba-tiba tak peka bau dan rasa dan semua pasien tersebut berusia di bawah 40 tahun.
Dr. Hendrik Streeck dari institut virologi di Jerman juga menyampaikan bahwa dokter di University Hospital Bonn menemukan bahwa 70 persen pasien COVID-19 tak peka bau dan rasa selama beberapa hari.
Namun para ahli tersebut belum dapat memastikan kapan gejala tak peka bau dan rasa ini akan muncul pada penderita infeksi COVID-19.
Nah, dengan begini Stylovers yang masih berusia muda harus semakin peka nih terhadap kesehatan diri sendiri.
Baca Juga: Kapan Suasana Dunia Akan Kembali Pulih Karena Corona COVID-19? Ini Jawaban Ahli!
Meski tak merasa demam atau pun batuk, ternyata masih ada kemungkinan telah terinfeksi dan tanpa sadar menularkan ke orang lain.
Terus jaga kesehatan dan kurangi kontak fisik serta hindari berada di kerumunan untuk sementara waktu demi menjaga dirimu sendiri dan orang-orang di sekitarmu ya, Stylovers! (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “Tak Peka Bau dan Rasa Bisa Jadi Gejala Infeksi Virus Corona” (https://health.kompas.com/read/2020/03/25/115900968/tak-peka-bau-dan-rasa-bisa-jadi-gejala-infeksi-virus-corona)
Penulis: Mahardini Nur Afifah
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
KOMENTAR