Masa Kelam di Bangku SMA Dibayang-bayangi Karena Obesitas dan Warna Kulit Gelapku
Kisah Vania bermula dari pengalaman tidak mengenakan saat menempuh pendidikan di Sekolah Menengah Atas.
Masa-masa itu adalah waktunya bagi remaja seusia Vania mengalami pertumbuhan remaja atau pubertas.
“Saat duduk di bangku SMA, aku memiliki berat badan mencapai 81 kg dengan tinggi 170cm, waktu itu ada ahli gizi yang datang ke sekolahku dan aku dinyatakan obesitas,” ujar Vania mengawali kisahnya.
Setelah didiagnosis mengalami obesitas, Vania mulai mempunyai masalah percaya diri hingga masalah kesehatan yaitu penyumbatan saluran pernafasan yang membuat dirinya kesulitan untuk bernafas saat melakukan berbagai aktivitas.
Saat itulah ia sadar harus mulai memperhatikan kondisi kesehatannya di usia yang masih sangat belia.
Selain alasan kesehatan, keinginan untuk bisa percaya diri memakai rok span seperti teman-teman lainnya juga menjadi motivasi sendiri lebih bagi Vania.
“Aku memutuskan untuk diet secara sehat seperti mengurangi porsi makan dan mengikuti banyak kegiatan di sekolah agar aktif bergerak,” cerita wanita yang lahir tahun 1998 ini.
Namun, seiring dengan berjalannya kegiatan sekolah di luar ruangan yang diikuti Vania, warna kulitnya justru mulai menggelap akibat sinar matahari sehingga menjadi sasaran empuk bully-an teman-temannya.
“Insecure selalu menghampiriku setiap hari karena teman-teman hanya mau berteman dengan yang cantik saja, tidak seperti aku yang gemuk dan hitam,” cerita mahasiswi Universitas Dian Nuswantoro ini.
Dirinya mengakui hal itu terjadi karena Vania tidak merawat kulitnya dengan baik, pada saat itu ia hanya memakai deodoran, parfum, dan bedak tabur saja.
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
KOMENTAR