Wisik, Koleksi Busana Unik dari Sapto Djojokartiko Inspirasi Pertunjukan Tradisional Wayang Solo

Stylo.ID - Desainer busana Sapto Djojokartiko kembali menggelar fashion show untuk merilis koleksi terbaru Spring/Summer 2020.

Bertempat di Bali Room Hotel Indonesia Kempinski, pagelaran busana ini merupakan kolaborasi dengan Hotel Indonesia untuk merayakan 57 tahun berdirinya.

Sapto Djojokartiko merilis koleksi busana unik inspirasi pertunjukan tradisional wayang, wah seperti apa ya tampilannya?

Baca Juga: Mengintip Koleksi Terbaru Sapto Djojokartiko dalam Acara BRI Enchante Soiree di Galeries Lafayette

Koleksi Sapto Djojokartiko kali ini bertema 'Wisik', yang berarti bisikan batin dan wahyu, dimana kata ini diambil dari bahasa Sansekerta.

Koleksi untuk Spring/Summer 2020 dari Sapto Djojokartiko ini merupakan interpretasi dari makna unik seni pertunjukan tradisional Indonesia.

Wayang, menjadi inspirasi utama dimana Sapto Djojokartiko terinspirasi saat mengunjungi kota kelahirannya, Solo.

Baca Juga: Kisah di Balik Fashion Show Sapto Djojokartiko di Istora Senayan

"Saat saya pulang kampung, saya melihat suatu tempat namanya sriwedari yang menampilkan wayang orang. Ketika melihatnya saya pengin melestarikan, dikenalkan ke kaum milenial sekarang. Saya mikir gimana ya caranya memperkenalkan kebudayaan ini," cerita Sapto Djojokartiko saat ditemui di Press Conference.

Koleksi kali ini terasa begitu berbeda karena membawanya ke kehidupan masa kecil, bagaimana adat budaya yang dilihatnya semasa kecil muncul dalam koleksi ini.

"Dewasa ini, saya sering travelling dan lihat ada pertunjukan budaya di beberapa negara. Awalnya iseng saja lihat, eh jadi kepikiran, kok di Indonesia nggak bisa ya begini. Tergeraklah saya untuk merepresentasikan budaya ini ke koleksi saya," ungkapnya lagi.

Baca Juga: 7 Seleb Milenial yang Tampil Memukau dalam Acara Fashion Show Sapto Djojokartiko 10 tahun Berkarya

Koleksi 'Wisik' dari Sapto Djojokartiko ini hadir dalam 57 set look baju mencakup busana wanita dan pria, atau yang ia sebut co-gender presentation.

"Ada siluet, gaya pakaian wayang diangkat, tapi nggak plek-plekan kayak wayang solo literally. Something modern, tapi ada cerita dibaliknya," kata Sapto Djojokartiko.

Terdapat alasan khusus untuk Sapto Djojokartiko memilih Bali Room sebagai tempat presentasi pagelaran busana kali ini.

Baca Juga: Rayakan 10 Tahun, Sapto Djojokartiko Gelar Fashion Show Pertama di Istora Senayan

Ballroom ini merupakan yang pertama di hotel termewah se-Asia Tenggara pada tahun 1962.

"Koleksi ini juga sebagai perayaan ulang tahun Indonesia dan Hotel Indonesia juga. Nah, kalau orang Jawa merayakan ulang tahun ngapain sih, tumpengan, kan. Ada simbolisasi di fashion show saya kali ini, sentuhan Indonesia dengan gaya modern," tutur Sapto Djojokartiko.

Koleksi ini juga merupakan perwujudan Sapto Djojokartiko keluar dari zona nyamannya, dimana sebelumnya ia tak pernah bermain dengan warna-warni neon.

Sapto Djojokartiko mencoba untuk menantang dirinya sendiri dengan elemen-elemen berbeda, sembari memperkenalkan Indonesia dengan cara yang unik. (*)

PROMOTED CONTENT