Stylo.ID - Penemuan tentang risiko suntik filler baru-baru ini dipaparkan oleh dokter Olivia Ong, selaku aesthetic & anti-aging doctor sekaligus pendiri Jakarta Aesthetic Clinic.
Risiko suntik filler yang terlalu banyak atau terlalu sering, dapat mengakibatkan Facial Overfilled Syndrome atau FOS.
Risiko suntik filler Facial Overfilled Syndrome ini dapat dialami oleh mereka pasien yang masih muda dan pasien yang usianya sudah tua.
Memang tak bisa dipungkiri, salah satu perawatan estetika modern yang menjadi favorit masyarakat Indonesia, khususnya wanita, yaitu suntik filler.
Dokter Olivia Ong mengatakan bahwa hasil penyuntikan filler yang instan memang memberikan impak yang luar biasa bagi kehidupan seseorang.
Oleh karena itu, timbullah efek ketagihan yang akan membawa mereka ingin memenuhi standar kecantikan tertentu, lepas dari keunikannya masing-masing.
Baca Juga: Mengenal Perawatan Suntik Filler untuk Wajah Menurut dr. Olivia Ong
Bahkan tak jarang, ada juga yang kebablasan dalam mencari kesempurnaan sampai wajahnya mulai terlihat kepenuhan atau aneh, yang dikenal dengan sebutan Facial Overfilled Syndrome (FOS).
dr. Olivia Ong dalam perjalanannya menjadi seorang dokter ahli estetika dan anti-aging baru saja menjadi pembicara internasional dalam ajang IMCAS (International Master Course On Aging Science) Asia pada 5-7 Juli 2019 di Bali.
Persentasi studi kasus yang dr. Oliva Ong bawakan berjudul "Understanding and Managing Facial Overfilled Syndrome, Focusing on Cheeks".
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
Cerita Nadila Ernesta Mengalami Psoriasis, Penyakit Kulit Kronis! Bagaimana Penanganannya?
KOMENTAR