Stylo.ID - Sejak diresmikan sebagai warisan bangsa Indonesia, kain Batik telah banyak mengalami revolusi. Setiap daerah kini mempopulerkan kain Batik khas masing-masing, tak terkecuali Jakarta yang punya batik Betawi.
Sebagai putera asli kelahiran Betawi, desainer Ichwan Thoha tertantang untuk menyulap batik Betawi dengan gaya khas milenial yang kekinian.
"Sayangnya sampai sekarang motif batik Betawi belum punya motif yang spesifik, belum ada patennya, dan sekarang ini sedang dikembangkan juga dicari karakternya," ujarnya saat dihubungi Chia Stylo.ID lewat telepon.
Baca Juga : Tips Padu Padan Denim dari Desainer Ichwan Thoha, Fashionista Wajib Tahu!
Seperti apa pendapat Ichwan Thoha tentang motif batik Betawi terkini dan bagaimana caranya mensosialisasikan kain tersebut pada generasi milenial?
#Motif Batik Betawi Masih Berkembang
Batik Betawi mulai banyak dilirik beberapa tahun belakangan ini dan berkembang sangat pesat.
Seringkali, kita menjumpai kain batik Betawi dengan motif ondel-ondel ataupun monas dan dikemas dengan warna-warni cerah cenderung nyentrik.
Ichwan berkata, jika ditilik dari sejarah Betawi memiliki campuran budaya yang cukup kompleks antara lain: Portugis, Arab, China dan Persia.
Baca Juga : Inspirasi Batik Hijab Modern untuk Pilihan Outfit Kondangan dengan Harga Mulai dari 100 Ribuan

"Kalau kita jumpai batik Betawi dengan motif monas atau jembatan semanggi, menurut saya itu belum mencerminkan Betawi. Bahkan ondel-ondel juga belum, karena campuran budaya Betawi lebih kaya lagi," tutur desainer yang sempat membawa batik Betawi ke Korea ini.
Ichwan Thoha sendiri mengangkat batik Betawi yang terinspirasi dari desain interior dan eksterior rumah adat Betawi baik dari pagar maupun langit-langitnya.
Karena terus berkembang, Ichwan berharap dengan koleksinya tersebut dapat membantu batik Betawi mendapatkan jati dirinya.
Baca Juga : Cara Merawat Kain Batik Agar Tetap Awet dan Warnanya Tidak Mudah Luntur
#Perkenalan dengan Batik Betawi
Sebagai seorang desainer asli suku Betawi, bagaimana proses Ichwan Thoha mengenal batik Betawi pertama kali?
"Saya kenal batik Betawi sejak 2012, dari sebuah program binaan yang isinya ibu-ibu pembuat batik Betawi di Marunda. Saya dikenalin sama pembinanya dan diajak kesana," cerita Ichwan.
Ia langsung tertarik setelah melihat motif kain batik Betawi yang unik, ada flora dan fauna, ada elemen kota Jakarta seperti andong, monas, helicak, tugu selamat datang, atau kegiatan orang Betawi seperti tukang-tukang dan perniagaan.
Baca Juga : Tampil Stylish dengan Sling Bag Motif Batik di Bawah Harga 300 Ribu Rupiah
Warna batik Betawi pun begitu beragam.
"Kalau warnanya cerah biasanya dari pesisir Jakarta, kalau agak ke tengah Jakarta warnanya cerah menghangatkan seperti palet musim gugur, nah yang cerah biasanya dipakai untuk ajang abang none," jelas Ichwan.
Terdapat dua jenis motif batik Betawi, ada yang print dan tulis.
Baca Juga : Tampil dengan Blazer Batik di Bawah 250 Ribu Rupiah di Hari Batik Nasional 2018
"Panjang kain batik Betawi yang dijual tersebut kurang lebih 2 meter dengan harga maksimal 500rb," tambah Ichwan.
#Populerkan Batik Betawi pada Generasi Milenial
Ichwan sadar betul, kain batik sebagai warisan bangsa harus dilestarikan.
Maka dari itu ia berinisiatif untuk mengemas batik Betawi jadi macam-macam busana dengan gaya milenial yang kekinian.
Pada koleksi terbarunya berjudul Contradictory, ia meramu banyak elemen fashion items kekinian berbahan kain batik Betawi.
Baca Juga : Koleksi Batik Betawi Untuk Generasi Milenial ala Ichwan Thoha di Malang Batik Parade 2018
"Ada unsur adolescent dan activewear, jadi sesuai dengan potongan dan detail ala milenial. Saya pun pakai T-Shirt dengan tulisan I LOVE BATIK BETAWI saat show," ujarnya soal koleksi Contradictory.
Kedepannya, Ichwan ingin terus mengeksplor potensi batik Betawi dan berharap dapat menjadikannya busana yang bervariatif dan wearable untuk anak muda.
"Nggak hanya dipakai di bahan woven, batik juga bisa diaplikasikan di activewear misalnya, jadi kaus ataupun bikini. Suatu hari nanti saya pengin bikin legging atau jogger motif batik Betawi," ujarnya.
Ichwan juga sangat antusias menantikan label asal Indonesia yang mengusung batik Betawi dengan koleksi yang universal, internasional hingga bisa diterima secara masal khususnya oleh generasi milenial.
"Jangan kalah sama retail luar yang bikin motif batik. Mereka bisa keluarin motif batik di koleksi mereka, masa kita yang punya batik nggak bisa," tutupnya. (*)