“Pembeli dari seluruh dunia akan melihat kita. Saya optimis dengan segala upaya yang ditunjang potensi keragaman budaya, kearifan lokal, dan sumber daya manusia kita. Modest fashion Indonesia tidak hanya akan menginspirasi dunia, tetapi juga mampu menguasai pasar global,” ujarnya.
Menurut Zulkifli, perjalanan untuk mewujudkan Indonesia sebagai salah satu kiblat modest fashion dunia sudah lama diupayakan.
Namun, untuk mempercepat pencapaian visi tersebut, strategi yang dilakukan oleh para pemangku kepentingan harus terintegrasi, efisien, serta efektif.
Sejak pembentukannya pada 2021, JMFW yang digagas oleh Kemendag bersama Kamar Dagang dan Industri Indonesia telah membentuk ekosistem dengan kementerian, lembaga, sektor bisnis, akademisi, perbankan, asosiasi, serta media.
Sebagai salah satu bentuk sinergi pada JMFW 2025, Kemendag bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menggelar seminar dan kurasi di empat kota di Indonesia, yaitu Pekanbaru, Makassar, Solo, dan Bogor.
Kegiatan ini dilakukan untuk menyeleksi pelaku usaha modest fashion melalui mentoring dan fasilitasi mengikuti acara puncak JMFW 2025.
Saat ini, telah terpilih 34 pelaku usaha untuk mengikuti JMFW 2025.
Dari sisi pengembangan sumber daya manusia di bidang modest fashion, Kemendag bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi untuk memfasilitasi siswa-siswa dari Satuan Pendidikan Vokasi untuk menampilkan karya terbaik mereka di acara puncak JMFW 2025.
Sementara itu, untuk sektor kosmetik pada tahun ini, Wardah kembali menjadi salah satu jenama kosmetik yang akan menampilkan produk-produk inovatifnya di JMFW 2025.
Tahun ini, JMFW juga kembali menggandeng Asosiasi Pertekstilan Indonesia yang akan menempati area khusus bagi para anggotanya.
JMFW dapat memberi kesempatan bagi pelaku industri tekstil untuk membangun jejaring bisnis dengan jenama mode dalam mendorong peningkatan penggunaan produk tekstil dalam negeri.