Penyebab dan Cara Mengatasi Vaginismus, Perempuan Wajib Tahu!

By Annisa Suminar, Sabtu, 29 Juni 2024 | 18:30 WIB
(ilusrasi) Penyebab dan Gejala Vaginismus Serta Cara Mengatasinya, Perempuan Wajib Tahu! (www.freepik.com)

Stylo Indonesia - Miss V tegang saat berhubungan seks bersama pasangan sepertinya banyak dialami oleh perempuan.

Salah satu penyebab Miss V tegang bisa jadi dikarenakan vaginismus atau disfungsi dasar panggul.

Vaginismus adalah kondisi di mana otot-otot di sekitar vagina berkontraksi secara tidak sadar saat ada usaha penetrasi, sehingga menyebabkan rasa sakit atau ketidakmampuan untuk melakukan hubungan seksual, pemeriksaan ginekologi, atau memasukkan tampon.

Tak heran beberapa perempuan yang mengalami vaginismus akan merasa kesakitan saat penetrasi.

Lantas apa penyebab dan gejala vaginismus? Berikut adalah penjelasan mengenai penyebab, gejala, dan cara mengatasinya.

Penyebab Vaginismus

- Psikologis:

Trauma atau Pengalaman Buruk: Pengalaman seksual yang traumatis, seperti pemerkosaan atau pelecehan seksual.

Rasa Takut atau Cemas: Ketakutan akan rasa sakit saat berhubungan seksual atau kecemasan tentang seks.

Masalah dalam Hubungan: Konflik dalam hubungan atau kurangnya kepercayaan pada pasangan.

Stres: Stres umum atau masalah emosional yang tidak terkait langsung dengan seks.

- Fisik:

Infeksi atau Peradangan: Infeksi vagina atau saluran kemih yang menyebabkan rasa sakit.

Baca Juga: Bukannya Wangi Malah Iritasi, Wajib Tahu Bahaya Memakai Pewangi Miss V

Cedera atau Operasi: Cedera fisik pada area genital atau bekas luka setelah operasi.

Masalah Kesehatan: Kondisi medis seperti endometriosis atau vulvodynia (nyeri pada vulva).

- Faktor Lain:

Kurangnya Edukasi Seksual: Kurangnya pengetahuan tentang anatomi tubuh atau hubungan seksual.

Pengalaman Negatif: Pengalaman pertama yang menyakitkan atau menakutkan.

Cara Mengatasi Vaginismus

- Terapi Seksual dan Psikologis:

Konseling Seksual: Berkonsultasi dengan terapis seksual untuk mengatasi ketakutan atau kecemasan yang terkait dengan seks.

Terapi Kognitif-Perilaku (CBT): Terapi ini membantu mengubah pola pikir negatif dan meningkatkan respon positif terhadap seks.

- Latihan Kegel:

Menguatkan Otot Dasar Panggul: Latihan Kegel membantu memperkuat dan mengendalikan otot dasar panggul, sehingga bisa membantu mengurangi kontraksi yang tidak diinginkan.

- Penggunaan Pelumas:

Pelumas Berbasis Air: Menggunakan pelumas berbasis air untuk mengurangi gesekan dan rasa sakit saat penetrasi.

Baca Juga: Jangan Sampai Terjadi, Ini Penyebab Miss V Tegang Saat Malam Pertama!

- Konsultasi Medis:

Konsultasi dengan Dokter: Jika gejala berlanjut, konsultasikan dengan dokter atau ginekolog untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.

Pemeriksaan Medis: Pemeriksaan medis untuk mengevaluasi kemungkinan penyebab fisik dan mendapatkan rekomendasi perawatan yang sesuai.

Salah satu pemeriksaan medis yang bisa dilakukan adalah dengan mengunjungu layanan one stop service area intim untuk perempuan, yaitu layanan Urogynecology center.

Salah satu rumah sakit yang memiliki layanan Urogynecology center adalah Rumah sakit Ibu dan Anak Kendangsari Merr di Surabaya.

Layanan Urogynecology center yang digawangi oleh Prof. Dr. dr. Eighty Mardiyan Kurniawati, SpOG (K)., Subsp. Urogin.RE dan dr. Gatut Hardianto, SpOG (K)., Subsp. Urogin RE.

Adapun nama Program Urogynekologi Center ini diberi nama MUACH ( Merr Urogynecology and Aesthetic Center Healthcare) dengan maksud setidaknya nama ini mewakili value Wumen yaitu unsur Wanita (dari gambar bibir wanita), Urogynekologi (disrepresentasikan gambar bibir vagina secara horizontal), Milenial (dari pilihan warna yg ceria dan colorful), Estetika (dikesankan dari gambar bibir yg bersolek), serta diNamis (digambarkan dengan logo yg miring keatas kanan).

Dengan ini diharapkan akan menjadi pilihan wanita wanita di Surabaya dari usia dewasa hingga lanjut usia dalam mengatasi permasalahan area kewanitaan termasuk estetika area intim tersebut.

Selain memberikan layanan dan konsultasi dari para dokter berkompeten, terdapat juga dukungan beberapa alat berteknologi tinggi seperti Laser dan Biofeedback yang sangat membantu pemberian layanan area kewanitaan ini menjadi lebih komprehensif dan less invasive sehingga hasil treatment akan lebih baik dan lebih terukur.

- Desensitisasi dan Dilator Vagina:

Penggunaan Dilator: Dilator vagina dengan ukuran bertahap dapat digunakan untuk melatih otot-otot vagina agar lebih relaks dan menerima penetrasi.

Latihan Desensitisasi: Mulai dengan ukuran dilator terkecil dan tingkatkan secara bertahap sesuai kenyamanan.

- Teknik Relaksasi:

Relaksasi dan Pernapasan: Teknik relaksasi seperti yoga, meditasi, dan pernapasan dalam dapat membantu mengurangi stres dan ketegangan otot.

Dengan pendekatan yang tepat, vaginismus dapat diatasi, dan banyak wanita dapat kembali menikmati hubungan seksual tanpa rasa sakit.

Penting untuk bersabar dan mencari dukungan dari profesional medis dan terapis yang berpengalaman dalam menangani kondisi ini.

(*)