Perbedaan Anemia dan Darah Rendah, Ini Gejalanya yang Kamu Harus Tahu

By Grace Kencana Pranata, Minggu, 4 Februari 2024 | 09:59 WIB
Ilustrasi perempuan anemia (Dean Mitchell/iStock)

Stylo Indonesia - Stylovers, kondisi tubuh yang lemas dan pucat seringkali diidentikan dengan anemia.

Kekurangan sel darah merah atau anemia dapat dikenali gejala dari tampilan luar penderitanya.

Nah, kondisi perputaran darah dalam tubuh kita sangat penting untuk keberlangsungan hidup kita.

Sel darah merah atau hemoglobin berperan untuk membawa kadar oksigen di dalam tubuh agar kita bisa beraktivitas normal seperti biasa.

Apabila kita kekurangan sel darah merah, maka tubuh kita akan mengalami ketidakseimbangan dan berpengaruh pada kesehatan organ tubuh yang lain.

Selain kekurangan darah atau anemia, ada juga kondisi tubuh yang disebut sebagai darah rendah.

Ngomongin soal darah, meskipun darah rendah dan kurang darah terdengar seperti memiliki kesamaan, ternyata pada kondisi tubuh kita, kedua persoalan ini berbeda, loh, Stylovers.

Nah, kira-kira apa saja sih, perbedaan darah rendah dan kurang darah?

Simak yuk, penjelasannya berikut ini.

Pengertian kondisi kurang darah dengan darah rendah

Stylovers, kondisi penyakit darah rendah atau dalam medis dikenal sebagai hipotensi, merupakan kondisi saat tekanan darah jauh lebih rendah dari yang diharapkan.

Nah, darah rendah bisa terjadi baik ketika kondisi sendiri ataupun menjadi gejala dari adanya penyakit lain.

Orang yang mengalami darah rendah ketika ia memiliki tekanan darah di bawah 90/60 mmHg.

Pada kondisi angka 90 merupakan tekanan darah saat jantung berkontraksi atau sistolik.

Sedangkan angka 60 meripakan tekanan darah ketika jantung sedang kondisi relaksasi.

Kemudian, pada kondisi tubuh kurang darah yang disebut anemia ini merupakan kondisi tubuh yang kekurangan sel darah merah.

Peran penting sel darah merah terdapat hemoglobin yang merupakan protein berperan untuk membawa oksigen dari paru ke seluruh tubuh.

Baca Juga: Gejala Anemia Remaja yang Patut Kamu Waspadai, Ini Cara Menanganinya 

Apabila tubuh kekurangan sel darah merah, tentu kadar Hb atau Hemoglobin akan ikut berkurang.

Kondisi anemia terjadi ketika kadar Hb kurang dari 13,5 gram/dL bagi tubuh pria sedangkan kurang dari 12 gram/dL pada perempuan.

Gejala yang dirasakan penderita anemia dengan hipotensi

Gejala yang dialami penderita hipotensi biasanya berbeda tergantung pada tingkat keparahannya.

Umumnya, gejala hipotensi terjadi karena otak tidak menerima aliran darah yang cukup.

Kemudian, anemia mulanya memiliki gejala sangat ringan sehingga Stylovers mungkin tak sadar sedang mengalaminya.

Akan tetapi, ketika anemia semakin parah, gejala yang dirasakan pun semakin parah tingkatannya.

Berikut ini gejala yang sering dialami oleh mereka yang tekanan darahnya rendah.

- Pusing

- Penglihatan kabur

- Napas cepat dan pendek

- Terasa lelah dan lesu

- Mual

- Penurunan kesadaran atau pingsan

- Sulit berkonsentrasi

- Agitasi atau perubahan perlikau yang tidak biasa lainya

Beralih ke anemia atau kurang darah, sering dialami akibat kurangnya oksigen yang dibawa ke organ dan jaringan tubuh.

Mungkin secara umum kamu melihat orang yang mengalami anemia dan hipotensi seperti mirip gejalannya.

Tetapi, orang yang anemia memiliki tampilan kulit yang lebih pucat dan udah kedinginan.

Berikut ini tanda-tanda dari tubuh kekurangan darah. 

- Kulit, kuku, dan gusi pucat

- Tubuh lelah dan lemah

Baca Juga: Ini Manfaat Obat Penambah Darah untuk Kemampuan Konsentrasi Berpikir

 

- Pusing ketika beraktivitas

- Sesak napas

- Sakit kepala

- Detak jantung lebih cepat dan tidak teratur

Nah, itulah perbedaan dari kondisi penyakit darah rendah dan kurang darah. (*)