Satu per satu orang mulai tertarik dengan postingan Fathimah mengenai Magobox, ia coba untuk memperkenalkan budidaya maggot
Ia menyadari bahwa bila semakin banyak orang yang mengenal maggot dan memutuskan untuk ikut budidaya, maka manfaat yang didapat akan semakin besar.
"Jadi dia punya berbagai macam fungsi, yang pertama pengolahan sampah organik sisa makanan, pakan, ternak, lalu menghasilkan pupuk. Jadi maggot punya beragam manfaat untuk dibudidaya," paparnya.
Misalnya dalam pembuatan pupuk, melalui metode biokonversi dari maggot, ternyata bisa menghasilkan pupuk tiga kali lebih cepat dari teknik komposting biasa.
Mengolah sampah pun akan jadi jauh lebih mudah dan cepat, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir dengan sampah yang ada di rumah.
Sehingga, bagi Fathimah inovasi Magobox akan bisa lebih bermanfaat bila dapat dikenal lebih banyak orang.
Memiliki latar belakang pendidikan agribisnis, memicu Fathimah untuk bisa mengembangkan budidaya maggot lewat Magobox.
Perlu waktu untuk mengedukasi masyarakat terkait inovasi ini, tidak jarang ia dan suami menemukan banyak kendala dan tantangan, termasuk komentar-komentar yang meremehkan.
"Satu sisi kita agak down, tapi lama-lama kita ngerasa kayak mereka itu belum tahu aja. Akhirnya kita makin semangat untuk mengedukasi masyarakat terkait pentingnya mengolah sampah," ucap Fathimah.
Baca Juga: Srikandi untuk Negeri, Psikolog Ayoe Sutomo Terapkan Ilmu Psikologi Sebagai Perempuan Multiperan
Namun usahanya kini membuahkan hasil, bisnisnya bisa dikatakan meningkat, yakni sudah terjual 3.000 produk Magobox dalam kurun waktu kurang lebih 2 tahun.