Stylo Indonesia - Terkadang keputihan bening bercampur darah sedikit terjadi pada perempuan.
Meskipun dinilai umum, keputihan bening bercampur darah sedikit bisa jadi hal yang mengkhawatirkan bagi perempuan.
Apalagi jika bentuknya berupa keputihan bening bercampur darah sedikit yang berbeda dari keputihan biasa.
Keputihan yang normal biasanya bersifat bening atau putih susu, tidak berbau, dan tidak menyebabkan gatal atau iritasi.
Apa sebenarnya penyebab kondisi ini, gejala yang mungkin muncul, dan bagaimana cara mengatasinya?
Mari kita bahas lebih lanjut di artikel rangkuman Stylo Indonesia kali ini.
Penyebab Keputihan Bening Bercampur Darah
Menstruasi: Salah satu penyebab paling umum dari keputihan bercampur darah adalah perubahan hormon yang terjadi selama siklus menstruasi.
Pada beberapa perempuan, darah menstruasi bisa bercampur dengan cairan vagina, sehingga menghasilkan keputihan berwarna sedikit kemerahan atau coklat.
Ovulasi: Saat ovulasi, yaitu saat terjadi pelepasan sel telur dari ovarium, beberapa perempuan dapat mengalami perdarahan ringan yang bercampur dengan keputihan.
Baca Juga: Cara Mengurangi Keputihan Gatal, Jangan Pernah Digaruk!
Ini juga terjadi karena perubahan hormon.
Implantasi: Pada tahap awal kehamilan, ketika sel telur yang telah dibuahi menempel di dinding rahim, ada kemungkinan kecil terjadi perdarahan ringan.
Perdarahan ini dapat bercampur dengan keputihan dan menyebabkan penampilan keputihan bercampur darah.
Infeksi Vagina atau Serviks: Infeksi pada vagina atau serviks, seperti infeksi jamur atau bakteri, bisa menyebabkan peradangan dan perdarahan ringan, yang kemudian bercampur dengan keputihan.
Kista atau Polip: Kista ovarium atau polip di serviks atau vagina juga dapat menyebabkan keputihan bercampur darah.
Penggunaan Kontrasepsi Hormonal: Penggunaan pil KB atau alat kontrasepsi hormonal lainnya dalam beberapa bulan pertama bisa menyebabkan perdarahan bercak yang bercampur dengan keputihan.
Gejala Keputihan Bening Bercampur Darah
Keputihan bercampur darah umumnya memiliki ciri-ciri seperti berikut:
Warna: Keputihan biasanya berwarna bening atau putih susu dengan bau yang tidak menyengat.
Namun, jika bercampur dengan darah, warnanya bisa menjadi sedikit kemerahan atau coklat.
Baca Juga: Ciri-ciri Masa Subur Apakah Ditandai dengan Keputihan? Begini Faktanya
Konsistensi: Cairan keputihan normal biasanya agak encer, seperti susu. Namun, jika terdapat darah, konsistensinya bisa lebih kental atau menggumpal.
Ketika Terjadi: Keputihan ini biasanya terjadi pada tengah siklus menstruasi, saat ovulasi, atau pada beberapa tahap kehamilan awal.
Gejala Tambahan: Keputihan bercampur darah biasanya tidak disertai dengan gejala lain, seperti gatal, nyeri, atau bau yang tidak sedap.
Jika ada gejala tambahan, kemungkinan besar terkait dengan kondisi lain yang perlu ditangani.
Jika keputihan ini mengalami nyeri dan gejala yang tak biasanya terjadi, segera periksakan ke dokter untuk penanganan yang tepat ya, Stylovers! (*)
#SemuaBisaCantik