Ini juga terjadi karena perubahan hormon.
Implantasi: Pada tahap awal kehamilan, ketika sel telur yang telah dibuahi menempel di dinding rahim, ada kemungkinan kecil terjadi perdarahan ringan.
Perdarahan ini dapat bercampur dengan keputihan dan menyebabkan penampilan keputihan bercampur darah.
Infeksi Vagina atau Serviks: Infeksi pada vagina atau serviks, seperti infeksi jamur atau bakteri, bisa menyebabkan peradangan dan perdarahan ringan, yang kemudian bercampur dengan keputihan.
Kista atau Polip: Kista ovarium atau polip di serviks atau vagina juga dapat menyebabkan keputihan bercampur darah.
Penggunaan Kontrasepsi Hormonal: Penggunaan pil KB atau alat kontrasepsi hormonal lainnya dalam beberapa bulan pertama bisa menyebabkan perdarahan bercak yang bercampur dengan keputihan.
Gejala Keputihan Bening Bercampur Darah
Keputihan bercampur darah umumnya memiliki ciri-ciri seperti berikut:
Warna: Keputihan biasanya berwarna bening atau putih susu dengan bau yang tidak menyengat.
Namun, jika bercampur dengan darah, warnanya bisa menjadi sedikit kemerahan atau coklat.
Baca Juga: Ciri-ciri Masa Subur Apakah Ditandai dengan Keputihan? Begini Faktanya