Menurut Syahrial, pembinaan ini sangat berpengaruh karena sebelum adanya pembinaan di Lorong Wisata, masyarakat belum aktif untuk berjualan.
Namun setelah dibina, Lorong Wisata Haderslev menjadi semakin menarik dan sudah banyak dikunjungi oleh wisatawan baik lokal maupun mancanegara.
Tentunya masyarakat setempat juga ikut menjadi lebih bersemangat untuk membuat olahan-olahan produk dan kreativitas lainnya sehingga mereka bisa berjualan dan mendapatkan hasil dari situ.
Ke depannya, Syahrial ingin mengupayakan agar semua produk yang dihasilkan di Lorong Wisata Haderslev tak hanya bisa dinikmati di tempat saja.
“Bagaimana produk itu bisa kami pasarkan ke luar, tanpa masyarakat harus ke sini, jadi bisa dipesan langsung, mungkin melalui online,” ujar Syahrial.
Nah, itu dia Stylovers ragam UMKM hingga budidaya di Lorong Wisata Haderslev Kota Makassar. Penuh kreativitas yang bisa dicontoh di kota-kota lainnya, ya!
Liputan Stylo Indonesia Heritage di Kota Makassar, Sulawesi Selatan didukung sepenuhnya oleh Pemerintah Kota Makassar dan Induk UMKM Indonesia. (*)