Ritami Eka Yunistira: Mengenali Diri Sendiri dengan Baik Jadi Kunci Sukses Bangkit dari Keterpurukan Akibat Body Shaming Sejak Kecil #InspirasiCantik

By Livia, Kamis, 17 November 2022 | 15:20 WIB
Ritami Eka Yunistira: Mengenali diri sendiri dengan baik jadi kunci sukses bangkit dari keterpurukan akibat body shaming sejak kecil #InspirasiCantik. (dok.pribadi)

Baca Juga: Sekar Octavia Nawangsih: Kisah Apoteker Sukses Jadi Influencer dan Entrepreneur Setelah Berhasil Bangkit dari Keterpurukan Alami Catcalling hingga Body Shaming #InspirasiCantik

Bangkit dari Keterpurukan Akibat Alami Body Shaming Sejak Kecil #InspirasiCantik

Cantik. Satu kata berjuta makna.

Adanya standar kecantikan membuat kata cantik memiliki makna yang lebih sempit.

Dianggap tidak sesuai standar kecantikan, membuat Ritami sempat merasa jauh dari definisi cantik.

“Punya bentuk tubuh yang plus size sejak kecil bukanlah hal yang mudah untuk aku. Berbagai cacian sejak SD aku terima kayak “Anak SD tapi badannya sudah kayak ibu beranak 4, gajah, gendut, diet woy badanmu selebar pintu” dan masih banyak lagi,” ujar Ritami penuh haru.

Tak sampai di situ, Ritami pun menerima body shaming dari orang terdekatnya hingga saat ini.

“Beberapa bulan yang lalu aku dihina oleh orang terdekatku dan perasaan ditolak crush karena bentuk tubuh itu sangat sulit untuk dilupakan, makanya aku mengerti perasaan teman-teman dengan bentuk tubuh plus size itu pedih banget,” tuturnya.

Lewat perilaku body shaming yang diterimanya, siapa sangka Ritami justru merasakan hal yang berbeda.

“Karena aku struggle dengan masalah bentuk fisikku sejak kecil, secara mental ternyata aku dikuatkan. Aku jadi sadar bahwa yang bisa kita andalkan pada akhirnya dan tempat bergantung sepenuhnya selain Tuhan adalah diri sendiri, bukan orang lain. Aku pun mulai belajar psikologi untuk mengenal diriku sendiri dengan baik, bagaimana nilai diri aku yang sesungguhnya,” jelasnya.

Menjadi salah satu penyintas body shaming hingga saat ini, Ritami pun melakukan berbagai upaya untuk menjaga dirinya sendiri dari dampak negatif tersebut.

“Sejak aku mengenal diriku sendiri secara mendalam dengan baik, sekarang aku jadi jarang tersinggung namun tetap mengedukasi beberapa orang yang sudah dilewat batas karena diriku mungkin lebih kuat menghadapinya, namun orang lain belum tentu,” ujar Ritami.