Stylo Indonesia - Hai, Stylovers! Stylo Indonesia kini hadir dengan kanal Jurnal Pejuang Haid yang berisikan cerita pengalaman para sahabat perempuan atau Stylovers mengenai semua masalah terkait menstruasi.
Melingkupi faktor kesehatan dan psikologis serta yang berujung kepada penampilan kulit, Jurnal Pejuang Haid juga akan berbagi tips bagaimana setiap sahabat perempuan atau Stylovers berdamai dengan nyeri haid yang kerap menyerang.
Jurnal Pejuang Haid yang ke-14 datang dari Dinda Karunia Putri yang sempat merasa insecure karena jerawat hormonal yang muncul saat haid.
Yuk, simak percakapan Stylo Indonesia dengan Dinda Karunia Putri tentang pengalaman seputar haid yang informatif lagi inspiratif, berikut ini!
Apa saja perbedaan gejala atau reaksi tubuh sepanjang siklus haid?
Dinda: "Biasanya jika mendekati siklus haid di wajah mulai muncul beberapa jerawat karena pengaruh hormon. Kondisi payudara juga rasanya ada yang berubah, lebih terasa sensitif dan nyeri daripada biasanya, terutama saat dibawa beraktivitas. Gejala ini berlangsung hingga hari ke-3 haid. Setelahnya berangsur normal kembali."
Apa saja cerita yang dialami terkait masalah psikologis seputar siklus haid?
Dinda: "Hal yang paling berkesan dan menjadi tantangan yaitu kondisi emosi yang tidak stabil, bahkan di beberapa kesempatan sempat mengganggu interaksi dengan orang lain."
Apa saja cerita yang dialami terkait masalah kulit seputar siklus haid?
Dinda: "Jerawat hormonal yang kadang susah untuk dihilangkan bekasnya dan membuat aku terkadang jadi insecure."
Apakah ada cara tertentu dari kamu untuk mengatasi masalah nyeri saat haid?
Dinda: "Jika nyeri haid mulai mengganggu aktivitas, aku biasanya mengutamakan istirahat terlebih dahulu. Aku juga minum air hangat, serta mengalihkan perhatian dengan aktivitas ringan agar tidak terlalu fokus dengan rasa nyeri pada perut seperti menonton drama korea."
Lebih condong memilih pembalut yang seperti apa?
Dinda: "Pembalut dengan ukuran panjang dan dilengkapi dengan ekstrak daun sirih untuk mengurangi bau amis dari darah haid."
Apakah ada rutinitas tertentu yang kamu lakukan dalam mengontrol siklus haid?
Dinda: "Aku tidak memiliki rutinitas tertentu untuk mengontrol siklus haid. Aku cukup menunggu waktunya saja dan menebak-nebak dari gejala yang ada. Karena siklus haid yang aku alami terbilang rutin atau normal."
Apakah ada pengalaman tidak terlupakan seputar haid yang pernah kamu alami?
Dinda: "Aku pernah mengalami kejadian tidak mengenakkan yaitu haid tidak datang hingga 6 bulan lamanya. Saat itu aku duduk di bangku SMA."
Bagaimana kamu menyikapi pengalaman tersebut?
Dinda: "Aku diajak oleh Mama untuk berkonsultasi dengan Dokter. Kesimpulan yang aku dapatkan bahwa penyebab haid tidak datang selama 6 bulan karena stres dan diet yang membuat berat badanku turun drastis. Hal ini menyebabkan terjadi beberapa perubahan dalam tubuhku sementara tubuhku sendiri belum siap akan hal tersebut.
Setelahnya aku disarankan untuk diet secara sehat dengan tetap konsumsi makanan namun defisit kalori. Aku juga diberikan tips manajemen stres yang baik."
Pesan untuk Pejuang Haid di luar sana?
Dinda: "Teruntuk para pejuang haid, mencintai dan menerima diri sendiri apa adanya adalah hal yang sangat penting. Kesehatan juga adalah hal yang utama. Jika ada hal yang salah yang dirasa pada diri, jangan ragu untuk konsultasi dan meminta pertolongan. Jaga pola makan dan jaga kesehatan juga ya! Love yourself!"
Itu dia cerita lengkap perjalanan pejuang haid, langsung dari Dinda Karunia Putri yang telah dirangkum Stylo Indonesia.
Bagi kamu yang juga ingin berbagi cerita mengenai perjuangan menjalani siklus haid dan ingin menularkan semangat positif kepada Stylovers yang juga pejuang haid lainnya, kamu boleh mengirimkan email ke stylo@gridnetwork.id atau DM ke Instagram @stylo.indonesia, ya!
Semangat, ya, untuk semua pejuang haid! Stylo Indonesia selalu bersama kamu dan siap mendampingi kamu! (*)
#SemuaBisaCantik