Sejarah Pahlawan Perempuan Indonesia Maria Walanda Maramis, Dirikan PIKAT hingga Dijuluki R.A. Kartini Versi Minahasa

By Layla Ekrep, Kamis, 23 Juni 2022 | 14:30 WIB
Profil dan cerita pahlawan perempuan: Maria Walanda Maramis (Wikimedia Commons - kompas.com)

Di Manado pada 2 Juli 1918, didirikan sekolah rumah tangga untuk perempuan-perempuan muda, yaitu Huishound School PIKAT yang memberi pendidikan pada kaum perempuan tentang rumah tangga, misalnya memasak, menjahit, merawat bayi, dan sebagainya.

Seluruh kegiatan dan perjuangannya di dalam organisasi ini diperkenalkan kepada masyarakat melalui curahan tulisan Maria yang dimuat dalam surat kabar.

Pada tahun 1932, PIKAT mendirikan Opieiding School Var Vak Onderwijs Zeressen atau Sekolah Kejuruan Putri; sebagai salah satu jalan Maria mewujudkan cita-citanya supaya kaum perempuan memiliki hak yang sama dengan laki-laki. 

Baca Juga: Sejarah Pahlawan Perempuan Indonesia Dewi Sartika, Perintis Emansipasi dan Pendidikan Perempuan Pribumi

2. Hak Pilih Perempuan

Pada tahun 1919, sebuah badan perwakilan dibentuk di Minahasa dengan nama Minahasa Raad yang mana pemilihan anggota selanjutnya ditentukan melalui pemilihan suara dan yang mendapatkan hak suara serta menjadi anggota hanya laki-laki saja pada waktu itu.

Hal ini jelas ditentang oleh Maria yang kemudian berusaha supaya perempuan juga mendapatkan hak yang sama; memilih wakil-wakil yang akan duduk di dalam badan perwakilan tersebut. 

Perjuangannya di bidang politik ini membuahkan hasil pada tahun 1921, di mana keputusan datang dari Batavia yang memperbolehkan perempuan untuk memberi suara dalam pemilihan anggota-anggota Minahasa Raad.

#Akhir Hidup

Usia yang semakin bertambah seiring dengan kondisi kesehatan yang menurun, Maria Walanda Maramis menutup usia pada 22 April 1924.

Berkat perjuangannya, Pada 20 Mei 1969, berdasarkan Surat Kepres No 012/TK/1969, Maria dianugerahi gelar Pahlawan Indonesia.

Guna mengenang jasa-jasanya, Pemda Minahasa juga membangun Monumen Maria Walanda Maramis di Desa Maumbi.

Selain itu, masyarakat Minahasa memperingati setiap tanggal 1 Desember sebagai Hari Ibu Maria Walanda Maramis.

Tidak heran, Maria Walanda Maramis dijuluki sebagai R.A. Kartini versi Minahasa karena telah memperjuangkan emansipasi perempuan pada awal abad ke-20, tanpa kenal lelah dan tak gentar. (*)

Referensi:

1. id.wikipedia.org

2. kompas.com

3. m.merdeka.com