Hal ini dapat dilihat dari UMKM binaan di bawah Induk UMKM yang sudah menerima program atau pembinaan proses digitalisasi.
"Menurut pengurus di Induk UMKM, yang mengikuti pembinaan digitalisasi bidang Perikanan mengenal fishOn. Perubahaan yang dirasakan adalah nelayan yang tadinya tidak tahu menggunakan gadget semuanya dilatih, dan hampir 90% sudah bisa mengoperasikannya dengan belajar. Sehingga transaksi jual-beli ikan bisa langsung, tidak melalui makelar lagi. Cashless. Semoga yang bidang lain juga bisa mengikuti", cerita Nana terkait pencapaian pembinaan digitalisasi pada UMKM binaan.
Baca Juga: Hari Perempuan Sedunia, Tokopedia Apresiasi Jumlah Perempuan Pelaku UMKM Meningkat 2,5 Kali Lipat
Nana juga berpesan agar UMKM lebih maju dan modern sehingga mampu bersaing dalam menjalankan bisnis, baiknya disertai dukungan dari segenap pihak.
Salah satu bentuknya dengan menyederhanakan KUR (Kredit Usaha Rakyat) mengingat yang dihadapi adalah pelaku UMKM daerah banyak yang belum paham teknologi, tidak ada akun di Bank tapi ingin punya usaha, bahkan beberapa ada yang tidak memiliki Kartu Keluarga.
Perlunya dukungan berupa pembinaan tiap daerah diharapkan dapat menyentuh pelaku UMKM di daerah pelosok sekali pun, sehingga manfaatnya akan menyeluruh.
Pentingnya menanamkan rasa cinta pada produk dalam negeri harus disadari sedari dini mengingat banyaknya potensi produk Indonesia yang kaya dan kualitasnya harusnya membuat masyarakat Indonesia lebih maju dan bersaing dengan apa yang ada di luar.
Nana mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk bersama-sama serentak membangun negara tanpa mengintimidasi satu sama lain, terutama dalam memajukan UMKM Indonesia.
Nah, itulah Stylovers, informasi tentang geliat UMKM Indonesia dalam menghadapi pandemi dan digitalisasi yang diceritakan oleh Nana Riwayatie selaku Ketua Umum Induk UMKM periode 2021-2025.
Yuk, cintai produk dalam negeri untuk membuat UMKM Indonesia lebih maju dan berprestasi. (*)