Tren Estetika Wajah 2022: Teknologi Terbaru untuk Anti Aging atau Meremajakan Wajah yang Tampak Alami

By Cerysa Nur Insani, Senin, 1 November 2021 | 14:20 WIB
Tren Estetika Wajah 2022: Teknologi Terbaru untuk Anti Aging atau Meremajakan Wajah (Freepik)

Stylo Indonesia - Menjelang pergantian tahun, tren estetika wajah 2022 akan dihiasi oleh berbagai teknologi terbaru untuk anti aging atau meremajakan wajah nih, Stylovers.

Tren estetika wajah 2022 masih sangat dipengaruhi oleh perubahan pola hidup masyarakat yang telah beradaptasi memasuki waktu 2 tahun sejak pandemi.

Stylovers wajib banget mulai merencanakan perawatan anti aging yang sesuai dengan tren estetika wajah 2022.

Kali ini, Stylo Indonesia akan menyampaikan laporan khusus mengenai tren estetika wajah 2022 mengenai teknologi terbaru untuk anti aging atau meremajakan wajah.

Baca Juga: Tren Estetika Wajah 2022: Wajah Tirus, Hidung Mancung dan Bibir Seksi Natural Jadi Idaman

Yuk, simak laporan Stylo Indonesia dari dr. Achmad Yudha Pranata, Sp.KK yang berpraktik di Klinik Rowawi, Bandung dan merupakan anggota dari id.derms mengenai tren estetika wajah 2022 berikut ini!

dr. Achmad Yudha Pranata, SpKK. (Stylo Indonesia)

#1. Bagaimana prediksi tren perawatan di klinik kecantikan dari segi estetika wajah di 2022?

dr. Yudha: Tren estetika wajah akan mengarah ke hasil yang natural (alami).

Seiring waktu, masyarakat awam cenderung lebih kritis terhadap hasil tindakan yang tidak natural.

Selain itu, tren laki-laki yang melakukan prosedur estetika wajah diproyeksikan akan lebih meningkat.

#2. Berkaitan dengan pandemi, apakah ada perubahan atau pergeseran minat perawatan tertentu dari segi estetika wajah? Apakah ada perawatan yang semakin diminati selama pandemi?

dr. Yudha: Berkaitan dengan pandemi, seperti diprediksi, tindakan pada area wajah yang tidak tertutup masker menjadi lebih diminati.

Seperti misalnya suntikan botulinum toksin pada kerut wajah atas, injeksi filler pada dahi dan pelipis, maupun perubahan bentuk alis menggunakan berbagai modalitas.

Baca Juga: Begini Aslinya Proses Suntik Filler di Wajah Secara Langsung Ditangani Pakar Estetika Wajah

Namun, yang tidak disangka, ternyata permintaan filler bibir juga meningkat, kemungkinan berkaitan pula karena (area bibir) tertutup masker.

Pasien yang awalnya takut akan efek bengkak sementara pada beberapa hari setelah penyuntikkan filler bibir merasa dapat “bersembunyi” di balik maskernya sehingga lebih berani untuk mencoba.

#3. Adakah teknologi terbaru untuk anti aging dari yang bersifat invasif maupun non-invasif?

dr. Yudha: Baru-baru ini terdapat teknologi semi-invasif yang baru masuk Indonesia, banyak dikenal dengan istilah “injectable skincare”.

Ini merupakan prosedur penyuntikan asam hialuronat konsentrasi tinggi ke dalam kulit wajah, leher, maupun bagian tubuh lainnya.

Terapi ini baik sekali digunakan tunggal maupun dikombinasi dengan skin booster, ataupun penggunaan alat berbasis energi.

#4. Bagaimana perbedaan cara kerja efek anti aging dari treatment invasif dan non-invasif?

dr. Yudha: Sebelum menjawab pertanyaan ini, kita semua harus mengerti bahwa proses penuaan (aging) itu menimpa seluruh lapisan wajah mulai dari kulit, kantung lemak, SMAS, dan juga tulang.

Baca Juga: Mencuat Kasus Filler Abal-abal, Berapa Harga Suntik Filler dan Botox yang Aman?

Oleh sebab itu, apabila kita bicara tentang prosedur antiaging, kita bicara tentang bagaimana caranya kita mengurangi tanda penuaan dari lapisan-lapisan tersebut.

Seperti restorasi fondasi wajah (tulang dan lapisan lemak dalam), pengencangan SMAS, revolumisasi lapisan lemak luar, dan pengencangan serta redesifikasi kulit.

Apabila prosedur antiaging itu dilakukan secara menyeluruh, akan didapatkan  hasil yang maksimal dan terlihat natural.

Sebab, kita seakan-akan memutarbalikan proses penuaan sesuai dengan mekanisme alaminya.

#5. Di antara kedua jenis perawatan tersebut (invasif dan non-invasif), bagaimana perbedaan efektivitasnya dan mana yang hasilnya lebih tahan lama?

dr. Yudha: Untuk antiaging, tentunya proses invasif dan semi invasif akan memberikan efektivitas lebih dengan hasil dengan durasi yang lebih lama.

Terutama proses pembedahan, pasti akan memberikan hasil yang lebih drastis dan tahan lama.

Baca Juga: Viral Wajah Asimetris, Inilah Pendapat Dokter Estetika dan Cara Menanganinya!

Namun, perlu diperhatikan bahwa tidak semua pasien membutuhkan atau dapat melakukan hal yang serupa, sehingga perlu dilakukan perencanaan terapi yang disesuaikan khusus untuk pasien.

Nah, itu dia Stylovers tren estetika wajah 2022 mengenai teknologi terbaru untuk antiaging atau meremajakan wajah yang tampak alami menurut dr. Achmad Yudha Pranata, Sp.KK.

Jika kamu tertarik melakukan perawatan estetika wajah untuk meremajakan wajah, konsultasikan prosedur yang tepat dan cocok untukmu dengan dokter terlebih dahulu, ya! (*)

#SemuaBisaCantik