Sadar yang dilakukannya tidak baik bagi kesehatannya, di akhir tahun 2019 Winda memutuskan untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya dan cara mengatasinya.
“Desember 2019 – 2020 adalah waktu di mana aku coba mencintai diri sendiri dengan merawat diri, mencoba mengenal diri sendiri dengan mengubah mindset lebih positif, banyak membaca buku dan mengikuti banyak program tentang self love,” ujar Winda.
Dalam proses mencintai dirinya sendiri, orang terdekatnya pun diceritakan Winda mulai merasakan perubahan positif pada dirinya.
“Dulu benci olahraga, sekarang suka. Dulu nggak suka selfie , sekarang suka banget dan gemas melihat diri sendiri ternyata bisa menunjukan versi terbaiku sebagai fashion content creator plus size,” ungkapnya.
Pengalaman Berharga Menjadi Penyintas Body Shaming #InspirasiCantik
Pastinya banyak hal yang telah Winda lewati sebagai penyintas body shaming hingga memberikannya banyak pengalaman berharga dalam hidupnya.
Tak hanya dampak negatif, hal positif Winda dapatkan dari perilaku body shaming yang diterimanya hingga saat ini.
“Seiring berjalannya waktu, aku mulai menerima bentuk fisikku, kekurangan dan tentunya kelebihanku,” ujar Winda.
Di tengah perjuangannya sebagai penyintas body shaming, ia menyadari pentingnya mencintai diri sendiri terlebih dahulu untuk bangkit dan semangat melewati semua hal yang terjadi dalam hidupnya.
“Butuh waktu yang lama untuk mencintai diri sendiri seutuhnya. Apalagi orang yang menghina bentuk fisiku tidak hanya dari teman-teman, namun juga orang tak dikenal. Intinya, semua harus dimulai dari menerima diri sendiri,” ungkap Winda.
Meski masih banyak orang yang masih memandang sebelah mata dirinya, namun hal tersebut tidak membuat Winda kembali insecure.