"Konsumsi produk asin, lemak, dan manis biasanya naik ketika orang-orang di bawah tekanan. Tetapi selama pandemi ini, keinginan untuk ngemil dipenuhi dengan makanan buatan sendiri," kata Charlotte De Backer, ketua FOOMS, sebuah kelompok riset di makanan dan media di Universitas Antwerp.
Hasil survei itu juga mengungkapkan bahwa pandemi ini membuat makin banyak orang menjadi koki dadakan di rumah.
Ini karena kegiatan memasak di dapur menjadi kebiasaan yang lebih umum di negara-negara dan daerah yang terkena lockdown, yang kemudian mengarah pada pilihan makanan yang lebih sehat.
Baca Juga: 4 Makanan yang Dapat Merangsang Pertumbuhan Rambut, Bye-bye Rambut Tipis!
Kabar baiknya, kebiasaan positif tersebut diprediksi akan bertahan lama setelah pandemi karena sudah terbiasa melakukannya setiap hari.
Ribuan orang yang sering memasak selama karantina mengatakan bahwa stres yang mereka rasakan berkurang ketika mulai memasak.
Mereka juga makin kreatif, bahkan lebih berani menjajal menu baru di dapur.
Termasuk memanfaatkan bahan sisa makanan untuk diolah menjadi masakan yang cukup lezat.