Stylo Indonesia - Hai, Stylovers! Kabar bahagia bagi kamu para acne fighter karena Stylo Indonesia akan membagikan Jurnal Pejuang Jerawat yang inspiratif dan tentunya informatif nan bermanfaat.
Jurnal Pejuang Jerawat ke-14 datang dari Rani yang wajahnya semakin breakout setelah berhenti obat dokter dan terbang ke Singapura.
Semoga Jurnal Pejuang Jerawat dari Rani yang telah dirangkum oleh Stylo Indonesia ini bisa memotivasi Stylovers untuk semangat menghadapi segala permasalahan kulit, khususnya bagi kamu yang tengah bergelut mengatasi masalah jerawat.
Yuk, baca curhatan langsung dari Rani mengenai perjalanannya dalam melawan jerawat!
Awalnya kulit wajahku tidak memiliki masalah jerawat, meskipun tekstur kulitnya sedikit kasar.
Inilah yang membuat aku kurang memedulikan penggunaan skincare ketika aku kuliah.
Bahkan dulu aku masih menggunakan produk bayi dan mencuci wajah dengan menggunakan sabun mandi.
Mulai semester kelima, wajahku mulai muncul kemerahan, namun saat itu banyak yang bilang bahwa hal itu muncul karena hormon stress.
Ada juga yang bilang kalau jerawat di wajahku ini adalah adult acne, yang tak lama pasti akan hilang.
Tapi karena semakin lama aku merasa terganggu, akhirnya aku mulai mencoba menggunakan skincare.
Skincare yang pertama aku coba adalah produk Sariayu, karena ibuku pernah bilang, "Orang Indonesia ya pakainya produk yang cocok dengan kulit Indonesia dong".
Aku menggunakan skincare Sariayu seperti cleanser dan toner selama beberapa bulan, tapi tidak ada perubahan juga.
Saat aku pakai Sariayu, memang permasalahan jerawatku tidak mengalami perubahan, namun tidak juga membuat jerawat semakin menjadi.
Akhirnya aku beralih menggunakan moisturizer dari dokter kulit saat di Indonesia.
Sejak saat itu jerawatku semakin menjadi, hal itu dikarenakan obat dokter habis dan aku belum sempat pulang ke Indonesia.
Jadi, kulit wajahku mulai berjerawat parah sejak aku bekerja.
Aku semakin panik akhirnya mulailah mencoba-coba skincare yang lebih "berkelas" karena melihat iklan.
Dalam kurun waktu satu tahun, aku coba skincare merek Clarins, Origins, Neutrogena, Clinique, Cosrx dan banyak lagi. Anehnya, wajahku justru semakin breakout.
Akhirnya aku mencoba pakai obat jerawat Oxy dan Mentholatum, tapi masih tidak bereaksi.
Kali ini, jerawat di wajahku nggak hanya merah aja, tetapi sudah mulai bentol-bentol berwarna putih.
Melihat kondisi wajahku yang seperti itu, ibuku memaksaku untuk pergi facial, dan itu rasa sakitnya bukan main, sampai aku menyerah.
Saat itu aku sedih banget, karena muka aku jadi gatal dan sakit setelah mencoba mengobati jerawatku, tapi tidak membaik juga.
Sampai akhirnya aku coba sebuah serum yang aku baca-baca di sebuah toko kecil di Singapura, mereknya Rebirth.
Baca Juga: Jurnal Pejuang Jerawat Nur Azizah: Terbuai Iklan Skincare Hingga Ketergantungan Klinik Kecantikan!
Nggak ada yang kenal merek itu dulu, tapi somehow aku tertarik banget untuk coba setelah jutaan skincare yang aku sudah pakai sebelumnya.
Akhirnya jerawatku secara perlahan mulai membaik, meskipun belum sepenuhnya.
Jerawat di wajahku pasti akan muncul lagi dan lagi, jadi siklusnya ada dua hari yang mengecil dan membaik, terus tiba-tiba jerawat keluar lagi.
Stres banget terus 2019 kemarin, aku memberanikan diri untuk pergi facial secara rutin.
Hal ini aku lakukan setelah putus sama mantan. Karena tambah stres, jerawat makin banyak dan aku semakin tidak senang saat melihat wajah sendiri.
Pas aku main ke Jakarta, aku lihat skincare adik aku dan ikut mencoba-coba juga. Ternyata aku cocok dengan cleanser dari Haple.
Waktu itu facial spray-nya Rose juga aku cocok tapi nggak aku bawa ke Singapura.
Aku pakai produk skincare Haple dan juga akhirnya mencoba produk skincare Kiehls yang Ultra Facial Oil Free Gel. Kabar baiknya aku merasa cocok menggunakan produk ini.
Bahkan sampai sekarang aku masih pakai, dan ini sudah berlangsung kurang lebuh satu setengah tahun terakhir ini serta rutin facial setiap bulannya.
Wajah aku membaik Stylovers! Tapi ya masih work in progress. Hahaha.
Saat ini tinggal bercak-bercak merah saja, dan untuk jerawatnya tinggal tersisa satu.
Meskipun hingga saat ini aku masih butuh pakai concealer untuk keluar atau ke acara-acara penting.
Aku tetap bangga dengan perjuangan perjalanan jerawatku ini.
Itu dia cerita lengkap perjalanan jerawat, langsung dari Rani.
Nantikan terus Jurnal Pejuang Jerawat inspiratif dari para Stylovers yang juga menjadi salah satu pengaplikasian Stylo Indonesia dalam menyuarakan #StopBeautyShaming dan #SemuaBisaCantik.
Bagi kamu yang juga ingin berbagi cerita mengenai perjuangan melawan jerawat dan ingin menularkan semangat positif kepada Stylovers yang juga acne fighters lainnya, kamu boleh mengirimkan email ke stylo@gridnetwork.id atau DM ke Instagram @stylo.indonesia, ya!
Semangat, ya, untuk semua acne fighter! Stylo Indonesia selalu bersama kamu dan siap mendampingi kamu!(*)