Banyak hal yang telah Mega lewati sebagai penyintas body shaming bertahun-tahun hingga memberikannya banyak pengalaman dan pelajaran berharga dalam hidupnya.
Tak dapat dipungkiri, ia pun merasakan dampak negatif dari body shaming yang Mega alami sejak remaja.
“Perkataan orang lain tentang rambutku sempat membuat aku sedih dan insecure dengan fisiku sehingga begitu membekas dan masih teringat jelas diingatanku,” tuturnya.
Di tengah perjuangannya sebagai penyintas body shaming, ia menyadari pentingnya untuk untuk bangkit demi kebahagiaan dan kesuksesan hidupnya.
Support dari orang sekitar juga disadari Mega sangat penting untuk membantunya semangat melewati semua hal yang terjadi dalam hidupnya.
Untungnya, ada ibu dan sahabat Mega yang menerima dirinya apa adanya dan mendukung apapun keputusannya untuk mencintai diri dan berubah menjadi lebih baik lagi.
Dari pengalaman body shaming yang pernah ia alami, Mega selalu berusaha berpikir positif dan mengambil hikmahnya.
“Aku selalu ingat bahwa harus percaya diri dengan apa yang aku miliki, bersyukur dengan apa yang sudah Tuhan berikan untuk diriku semuanya pasti yang terbaik,” tuturnya.
Ucapan negatif yang pernah orang lain lontarkan, kini Mega jadikan motivasi untuk berkarya menampilkan versi terbaik dirinya.
Menjadi penyintas body shaming, dirasakan Mega juga semakin mengetahui orang yang tulus menerima apa adanya dan sebaliknya.
Anak ketiga dari enam bersaudara ini pun menyadari betapa berharganya pengalaman ini merubah cara pola pikirnya menjadi lebih bijaksana dan dewasa.
“Pengalaman body shaming membuatku mengenal, mencintai diri sendiri lebih baik lagi dan menghargai orang lain dengan segala perbedaan dan keunikan yang dimilikinya. Aku juga bersyukur memiliki pengalaman itu hingga dapat membagikan ceritaku menjadi inspirasi dan kekuatan bagi orang lain,” ungkap Mega.