Insulin tersebut membuka jalan untuk inflamasi atau peradangan pada kulit.
Peradangan dapat mencampurkan kulit mati, bakteri, minyak berlebih (yang merupakan efek samping lain dari gula), dan peradangan, sehingga kulit memiliki kondisi yang sempurna untuk badai jerawat!
Selain itu, tingginya gula dapat memecah kolagen dan elastin, dua zat penting pada kulit yang membuat kulit kencang, elastis, dan awet muda.
Hasilnya adalah kerutan yang lebih dalam, garis-garis yang lebih halus, dan timbulnya tanda-tanda umum penuaan dini.
Makanan tinggi pada skala GI termasuk gula dan makanan yang diubah menjadi gula dalam tubuh, seperti roti putih, pasta, kentang panggang (ubi rebus berada di zona aman), nasi putih, dan junk food.
Baca Juga: Mitos Jerawat: Benarkah Makanan Menyebabkan Jerawat? Temukan Faktanya!
Gula dan Jerawat
Dilansir dari brickellmensproducts.com, gula memperburuk masalah yang sudah menyebabkan jerawat.
Saat gula diproses, itu menyebabkan tubuh memproduksi minyak berlebih dan memiliki efek dehidrasi pada kulit.
Hal ini membuat bakteri lebih mudah bernanah dan tumbuh di pori-pori.
Gula juga dapat memiliki efek penekan pada sistem kekebalan tubuh.