Memiliki kulit berjerawat sejak duduk di bangku SMP membuat Yanti sering dibully oleh orang sekitarnya.
“Pas lagi kumpul sama teman-teman, salah satu temanku bilang dengan suara yang lantang di depan banyak orang kalau muka aku hancur dan aku jorok,” ujar Yanti mengawali kisahnya.
Tak hanya dari orang terdekatnya, memiliki kulit berjerawat membuat Yanti juga menerima perilaku bullying dari orang yang baru ditemuinya di tempat umum.
“Aku berhenti di sebuah toko sepatu, di sana SPG malah fokus dengan wajahku dan menyarankan aku beli obat jerawat di samping tokonya. Jujur, aku tersinggung banget, tapi karena ingin sembuh akun pun beli obat yang disarankan,” ujar Yanti.
Diceritakan Yanti, ia juga tidak mengerti mengapa banyak jerawat muncul pada kulit wajahnya, mengingat hanya dirinya yang memiliki kulit berjerawat di antara keluarganya.
Sedih dengan kondisi kulit wajahnya yang berjerawat membuat dirinya sering dibully, Yanti pun memutuskan untuk terbuka dengan menceritakan kondisi kulit wajahnya pada keluarganya.
“Cerita karena butuh support supaya semangat untuk berubah menjadi pribadi yang lebih kuat. aku bangkit juga sadar kalau pasrah nggak akan mengubah kondisi kulit wajahku, jadinya aku putuskan untuk merawat diriku menggunakan skincare secara rutin dan sebaik mungkin,” ujar Yanti.
Di tengah perjuangannya sebagai seorang Acne Fighter hingga saat ini, kondisi kulit wajahnya tidak menjadikan Yanti insecure berkat dukungan keluarga tercinta.
“Almarhum ayahku selalu bilang aku cantik bagaimanapun kondisiku. Selain itu, ada ibu dan kakakku yang selalu menyemangati dan mendukung aku, tapi tetap diri sendiri yang bisa mendorong aku untuk bangkit atau memilih pasrah,” cerita Yanti penuh haru.
Berkat dukungan keluarganya, perempuan cantik asal Lamongan ini pun bisa fokus membantu meneruskan usaha keluarganya untuk mewujudkan cita-citanya memiliki warung pecel lele di berbagai tempat.
“Ada banyak hal yang menanti untuk aku kerjakan selain merawat kulitku dengan baik. Aku tidak ingin hanya karena kulitku berjerawat dan perkataan orang lain menghalangi aku untuk meraih cita-cita aku menjadi pengusaha kuliner dan influencer,” ungkap Yanti.