Apakah Suntik untuk Memutihkan Kulit Aman? Simak Penjelasan Dokter!

By Cerysa Nur Insani, Kamis, 29 Juli 2021 | 12:45 WIB
Ilustrasi suntik putih. (Freepik)

Stylo Indonesia - Stylovers mungkin pernah bertanya-tanya, apakah suntik untuk memutihkan kulit aman dilakukan?

Pertanyaan apakah suntik untuk memutihkan kulit aman atau tidak mungkin pernah muncul di benak Stylovers yang penasaran dengan perawatan yang satu ini.

Dilansir dari health.kompas.com, dr. Rachel Djuanda seorang dokter spesialis kulit dan kelamin dari RS Bunda Menteng Jakarta menjelaskan mengenai apakah suntik untuk memutihkan kulit aman.

Yuk, simak penjelasan mengenai apakah suntik untuk memutihkan kulit aman menurut dokter kulit berikut ini!

Baca Juga: Bahaya! Suntik Putih Bisa Bikin Gagal Ginjal! Begini Fakta Sebenarnya Menurut Para Ahli!

Ternyata, ada kesalahpahaman soal perawatan suntik yang dipercaya bisa memutihkan kulit.

Tak hanya produk kosmetik, kini ada beberapa pilihan perawatan yang diklaim mampu memutihkan kulit.

Salah satunya yang populer adalah suntik Vitamin C yang dipercaya bisa membuat kulit menjadi lebih lembap dan putih dalam sekali suntik.

Ada juga metode suntik DNA atau terapi plasma darah yang bisa untuk menghilangkan flek hitam dari kulit wajah.

Namun menurut dr. Rachel Djuanda, pada dasarnya penyuntikkan dengan Vitamin C hanya akan membuat kulit terlihat lebih cerah.

"Bukan lebih putih, tapi mencerahkan. Seperti halnya foundation yang punya level warna, maka kalau dilakukan terapi dengan vitamin C paling naik satu atau dua level warna kulitnya, enggak mungkin ekstrim putihnya," jelasnya.

Menurut dr. Rachel, mencerahkan kulit wajah merupakan prosedur yang biasa, tetapi untuk mencerahkan seluruh badan sebaiknya dilakukan di bawah pengawasan dokter.

"Apalagi kalau harus disuntikkan ke tubuh. Kita harus benar-benar tahu apa isi obatnya, karena ada dosisnya juga," ujarnya.

Baca Juga: Masihkah Suntik Putih Jadi Tren Perawatan Kulit 2019? Ini Jawaban Dokter Estetika

Ia juga menyarankan agar masyarakat tidak mudah tergiur iming-iming memutihkan kulit secara instan.

"Sekarang memang ada banyak metode, misalnya suntik DNA atau pakai obat herbal. Tapi literatur ilmiahnya masih kurang, jadi harus sangat hati-hati," jelasnya mengingatkan.

Dijelaskan oleh dr. Rachel, proses mencerahkan kulit dilakukan dengan menghambat pembentukan pigmen kulit.

"Padahal pembentukan pigmen kulit terus menerus terjadi. Kalau terkena sinar matahari pembentukannya memang lebih banyak, fungsinya untuk melindungi tubuh dari risiko kanker," jelasnya.

Oleh sebab itu, menurut dr. Rachel obsesi memiliki kulit putih justru berbahaya.

"Hati-hati kalau ingin memutihkan kulit satu badan, risiko kanker kulitnya lebih tinggi, apalagi kita hidup di negara tropis," jelasnya.

Kulit putih seperti milik orang-orang dengan ras kaukasian memiliki risiko kanker kulit yang lebih tinggi.

"Kalau kulit berwarna lebih terlindungi. Coba lihat orang Bule (kaukasian), kalau kena sinar matahari kulitnya bukan menghitam tapi jadi merah," jelasnya.

Baca Juga: Amanda Manopo Pemeran Andin Ikatan Cinta Suntik Vitamin C di Bibir, Ternyata Ini Manfaatnya!

Oleh sebab itu, bagi orang yang sudah melakukan terapi pemutihan kulit harus ekstra hati-hati menjaga kulitnya dari paparan sinar matahari.

"Harus pakai sunblock terus dan sebisa mungkin berada di dalam ruangan," tambah dr. Rachel.

Nah, itu dia Stylovers penjelasan mengenai apakah suntik untuk memutihkan kulit aman menurut dokter. Jangan sembarangan melakukannya, ya! (*)

#SemuaBisaCantik