Namun menurut dr. Rachel Djuanda, pada dasarnya penyuntikkan dengan Vitamin C hanya akan membuat kulit terlihat lebih cerah.
"Bukan lebih putih, tapi mencerahkan. Seperti halnya foundation yang punya level warna, maka kalau dilakukan terapi dengan vitamin C paling naik satu atau dua level warna kulitnya, enggak mungkin ekstrim putihnya," jelasnya.
Menurut dr. Rachel, mencerahkan kulit wajah merupakan prosedur yang biasa, tetapi untuk mencerahkan seluruh badan sebaiknya dilakukan di bawah pengawasan dokter.
"Apalagi kalau harus disuntikkan ke tubuh. Kita harus benar-benar tahu apa isi obatnya, karena ada dosisnya juga," ujarnya.
Baca Juga: Masihkah Suntik Putih Jadi Tren Perawatan Kulit 2019? Ini Jawaban Dokter Estetika
Ia juga menyarankan agar masyarakat tidak mudah tergiur iming-iming memutihkan kulit secara instan.
"Sekarang memang ada banyak metode, misalnya suntik DNA atau pakai obat herbal. Tapi literatur ilmiahnya masih kurang, jadi harus sangat hati-hati," jelasnya mengingatkan.
Dijelaskan oleh dr. Rachel, proses mencerahkan kulit dilakukan dengan menghambat pembentukan pigmen kulit.
"Padahal pembentukan pigmen kulit terus menerus terjadi. Kalau terkena sinar matahari pembentukannya memang lebih banyak, fungsinya untuk melindungi tubuh dari risiko kanker," jelasnya.