Angka ini sudah mengalami banyak penurunan, Rt sudah lebih rendah daripada awal Februari 2021.
Dengan Rt rendah ini, bila bisa dipertahankan, kata dr. Tonang, maka cepat mencapai kasus baru serendah 9.000-an seperti di awal Februari 2021.
Karena itu pula per tanggal 7 Juni 2021 kemarin, mulai ada pelonggaran. Namun bila tidak hati-hati, pelonggaran itu juga bisa menyebabkan "rebond" kasus melonjak lagi.
dr. Tonang menyatakan, data-data yang dia ungkapkan itu bisa saja ada yang kurang akurat, tapi yang pasti ada benang merah yang bisa dipelajari.
Dia mengidentifikasi bahwa setidaknya ada lima faktor penyebab lonjakan tinggi kasus Covid-19 terjadi di India pada Marer, April, dan Mei. Apa saja itu?
- Protokol kesehatan melonggar
- Banyak kerumunan
Baca Juga: Ngeri! Bandung Lockdown 14 Hari, Usai Jawa Barat Tempati Posisi Wahid Kasus Covid-19 di Indonesia!
- Jumlah testing menurun
- Cakupan vaksinasi masih rendah
- Ada varian mutasi virus
Menurut dia, saat ini cakupan vaksinasi di sana tetap belum begitu signifikan. Mutasi virus secara logika juga masih ada. Jadi, mungkin bukan dua faktor itu yang dominan dan signifikan mengatasi lonjakan kasus di India.
Berarti faktor yang berhasil menekan lonjakan kasus adalah pengetatan lagi protokol kesehatan dan meminimalkan kerumunan melalui penerapan lockdown.
“Hal itu didukung dengan penguatan jumlah testing sangat berlipat dari standar minimal dan Identifikasi kasus cepat, diikuti tindak lanjutnya,” analisis dia.