Manifestasi yang paling umum adalah reaksi lokal yang tertunda, diikuti oleh reaksi di tempat bekas suntikan vaksin, erupsi urtikaria dan erupsi morbilliform.
Kemudian terjadi kekambuhan pada dosis kedua vaksin terjadi pada 43 persen pasien yang memiliki reaksi kulit saat menerima dosis pertama.
Baca Juga: 4 Rekomendasi Sabun Mandi untuk Kulit Kering dan Bersisik di Bawah Rp 50 Ribu
Namun, dalam analisis studi tersebut tidak ditemukan keluhan pasien yang mengalami reaksi kulit yang cukup parah, dari efek samping vaksin setelah mendapatkan salah satu dosis.
"Sebagai ahli kulit, kami memandang kulit sebagai jendela ke dalam apa yang terjadi di tempat lain pada tubuh Anda," kata peneliti dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga: Rawan Bikin Sakit Hati, 3 Zodiak Ini Demen Selingkuh, Pasanganmu Salah Satunya?
Melalui penelitian ini, para ahli dalam studi tersebut mengatakan bahwa telah memiliki pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana vaksin Covid-19 memengaruhi kulit.
"Saya berharap temuan kami, yang menunjukkan bahwa orang-orang dapat mentoleransi vaksinasi dengan baik, bahkan ketika mereka mengembangkan efek samping vaksin pada kulit, menawarkan kepastian yang lebih besar untuk siapa pun yang ragu untuk divaksinasi," jelas peneliti.