“Jadi memang betul dulu aku lumayan underweight dan memiliki kulit wajah berjerawat, aku sadar sepenuhnya akan hal itu,” ujar Destry.
Diakui Destry, perilaku body shaming yang ia terima sangat membekas dalam hati dan pikirannya.
“Lu kurus banget deh, Des, nanti gak ada yang mau loh sama lu. Ih jerawatnya banyak ya, pake photoshop berapa tuh fotonya? Please, jangan keliatan gigi kalau lagi foto, karena lu kurus gigi lu jadi keliatan gede banget, gue takut liatnya!,”cerita Destry penuh haru.
Bagi orang sekitarnya, perkataan tersebut merupakan bentuk perhatian yang diberikan padanya, namun hal itu tanpa disadari berdampak besar bagi Destry.
“Menurutku itu menyakitkan, hal ini sampai bikin aku insecure, kurang percaya diri, tidak mau lagi senyum lebar dengan gigi terlihat dan malu untuk sekadar foto selfie,” ujar Destry.
Tak ingin berlarut lama dalam kesedihan, Destry berusaha bangkit dengan merawat dirinya sebaik mungkin.
Mulai dari menjalani pola hidup sehat dengan mengonsumsi makanan yang bergizi dan cukup serta berolahraga secara teratur.
Bak usaha tidak pernah mengkhianati hasil, perjuangan Destry merawat dan mencintai dirinya sendiri dengan baik membuahkan hasil.
“Dengan pola hidup sehat yang aku jalani secara teratur membuat aku kini sudah tidak lagi underweight lagi, I'm on my healthiest,” tuturnya.
Selain itu, diceritakan Destry juga belajar menerima kondisi kulit wajahnya yang berjerawat dengan merawatnya menggunakan skincare sesuai jenis kulit.
Dengan merawat dan mencintai diri sendiri, dirasakan Destry dirinya menjadi pribadi yang lebih percaya diri, fokus, optimis dan semangat saat beraktivitas, bekerja dan bergaul.