Bank Indonesia dan Desainer Wignyo Rahadi Selenggarakan Program Pelatihan dan Pengembangan Tenun ATBM Khas Leuwidamar Lebak.

By Annisa Suminar, Sabtu, 1 Mei 2021 | 09:24 WIB
Bank Indonesia dan Desainer Wignyo Rahadi Selenggarakan Program Pelatihan dan Pengembangan Tenun ATBM Khas Leuwidamar Lebak. (Dok Tenun Gaya)

Untuk menjaga eksistensi tenun Baduy, sesuai arahan Bupati Kabupaten Lebak, Iti Octavia Jayabaya, kelompok tenun yang baru di Leuwidamar ini tidak memakai nama Tenun Baduy, melainkan menggunakan nama Tenun Lebak dengan membuat dan mengembangkan motif-motif baru sebagai motif tenun khas Lebak.

Penutupan Program Pelatihan dan Pengembangan Tenun ATBM Khas Leuwidamar Lebak ini dihadiri oleh Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Banten, Erwin Soeriadimadja; Ketua Bidang Wirausaha Baru Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas), Endang Sri Hariatie Budi Karya; dan Fashion Designer Wignyo Rahadi.

Bank Indonesia Provinsi Banten menggandeng desainer Wignyo Rahadi menyelenggarakan Program Pelatihan dan Pengembangan Tenun ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin) Khas Leuwidamar Lebak. (Dok Tenun Gaya)

Baca Juga: Fashion Berbasis Pesantren didukung Designer Wignyo Rahadi 100 Persen!

Menurut Kepala KPw BI Banten, Erwin Soeriadimadja, tujuan penyelenggaraan pelatihan menenun ini meningkatkan potensi santri ponpes sebagai SDM sektor fesyen yang profesional di Provinsi Banten, termasuk di Leuwidamar, Kabupaten Lebak.

Dalam sambutannya, Endang Sri Hariatie Budi Karya menyatakan bahwa pelatihan tenun ATBM ini sejalan dengan upaya dan misi Dekranas yaitu menyiapkan regenerasi perajin yang unggul dan berdaya saing serta sejalan dengan program pelatihan kerajinan kriya yang dimiliki oleh Dekranas.

Bank Indonesia Provinsi Banten menggandeng desainer Wignyo Rahadi menyelenggarakan Program Pelatihan dan Pengembangan Tenun ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin) Khas Leuwidamar Lebak. (Dok Tenun Gaya)

Penyelenggaraan Program Pelatihan dan Pengembangan Tenun ATBM Khas Leuwidamar Lebak ini ditargetkan tak hanya dapat meningkatkan kompetensi perajin tenun kemandirian ekonomi pesantren,melainkan dapat turut menunjang sektor pariwisata Provinsi Banten.

Dengan telah dilaksanakan pelatihan ini diharapkan dapat terbentuk Kelompok Tenun Banten yang menjadi andalan Local Economic Development (LED) Kabupaten Lebak dan Provinsi Banten.(*)